Pena Madura, Sumenep, 30 September 2021 – Rencana Operasi Muhammad Azka Habibi (13) Bulan, tidak jadi dilakukan lantaran keterbatasan biaya, orang tuanya mengaku saat operasi pertama ia harus menjual sapinya untuk biaya pengobatan anaknya.
Operasi kedua balita kelahiran 10 Agustus 2020 tersebut seharusnya sudah dilakukan sekitar bulan april 2021 lalu, Juma’addus (31) ayah balita tersebut sebenarnya sudah membawa anaknya ke rs. dr Sutomo Surabaya bahkan harus bolak balik hingga dua kali Surabaya-Sumenep untuk mengurus persyaratan operasinya.
“Kemaren saya sudah ke rs Surabaya minta rujukan ke rumah sakit Sumenep terus disuruh balik lagi ke Rumah sakit Sumenep terus ke Surabaya lagi baru dapat nomor antrean,” kata Juma’addus, Kamis (30/09/2021).
Namun karena nomor antreannya masih lama akhirnya kedua orang tuanya tidak sanggup menunggu terlalu lama karena tidak punya biaya dan memutuskan pulang ke Sumenep.
Saat ini putra kedua pasangan Juma’addus dan Samaniyah tersebut setiap hari buang air besar harus melalui lubang buatan diperutnya hasil operasi pertama, biaya operasi terpaksa harus menjual sapi karena tidak punya simpanan lain dan sekarang orang tuanya harus menyediakan kantong bagi anaknya setiap hari untuk buang air besar.
“ya beli sendiri (kantong) enggak ada bantuan dari siapapun, satu hari dua kadang kantong waktu operasi pertama itu ya jual sapi,” terang Addus, panggilan ayah Azka.
Sementara kepala dinas kesehatan Agus Mulyono mengatakan pihaknya meminta puskesmas Manding untuk melihat kondisi bayi tersebut dan akan diupayakan segera di tangani operasi.
“Saya kira ini kita lihat dulu apa yang menjadi permasalahan kemudian apabila yang bersangkutan berada di lingkup pelayanan puskesmas kita tugaskan untuk dilakukan pemantauan kepada kepala puskesmas lalu apa yang bisa kita bantu kepada anak tersebut untuk tindak lanjutnya semuanya kita akan lakukan upaya-upaya agar yang bersangkutan bisa dibantu dengan segera,” terang Agus Mulyono.(Man/Emha)