Unjukrasa Mahasiswa Menuntut Transparansi Soal Pembangunan Pasar Batuan dan Kangayan Berakhir Ricuh

oleh

Pena Madura, Sumenep, 01 Oktober 2021 – Puluhan aktivis mahasiswa terlibat kericuhqn dengan aparat kepolisian di depan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep. Kericuhan bermula saat para pengunjuk rasa memblokir jalan dan bakar-bakar ditengah jalan karena kecewa dengan sikap kepala Disperindag.

Aksi unjukrasa awalnya berjalan tertib, pengunjukrasa menyampaikan orasi menuntut transparansi kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) soal pembangunan dua pasar tradisional di Kecamatan Batuan dan Kangayan yang menelan anggaran miliar namun pembangunannya mangkrak sampai sekarang.

“ada tiga tuntutan yang pertama kita meminta disperindag untuk segera menyelesaikan pembangunan dan segera memfungsikan pasar tradisional secepatnya di Kecamatan Batuan dan Kangayan” kata Dimas, korlap aksi, jum’at (01/10/2021).

Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumenep, Agus Dwi Saputra, mengatakan bahwa pembangunan dua pasar tradisional di Kecamatan Batuan memang sedang ada persoalan yang belum tuntas, sehingga pembangunannya mangrak.

Sedangkan pasar di Kecamatan Kangayan sudah selesai namun belum ada pedagang yang mau menempati karena ada persoalan.

“jadi kalau Pasar Batuan itu anggaran fisik sekitar 4 milyar itu sumbernya dari DAK, itu kalau endak salah anggaran tahun 2019, tapi yang dipakai cuma 600 juta untuk pembuatan pagar” terang Agus, Kepala Disperindag.

Sedangkan pasar Kangayan menurut Agus sudah selesai 100 persen, namun sampai saat ini belum ada pedagang yang menempati, pihaknya belum tahu kenapa tidak ada pedagang yang mau berjualan disana, pungkasnya.(Man/Emha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *