Penamadura, Sumenep 01 April 2021 – Vaksinasi Guru disejumlah sekolah masih belum dilakukan di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa timur. Dinas Kesehatan mengaku pihaknya masih kekurangan vaksin untuk tahap pertama dan kedua.
Berdasarkan SKB 4 manteri tenaga harusnya segera dilakukan vaksin menjelang pembelajaran tatap muka ajaran baru Juli 2021 mendatang, namun sejumlah guru dibeberapa sekolah sampai saat ini belum mendapatkan vaksin, padahal beberapa sekolah sudah mendaftar ke Dinas Kesehatan, seperti SMA 2 Kota Sumenep.
“kami tidak tau ya karena kemaren itu sudah satu bulan yang lalu kita dikonfirmasi tanya kapan divaksin, sebenarnya minggu ini katanya, karena ketersediaan vaksin terbatas katanya,” terang Rizkiyah, Humas SMA 2 Sumenep, Kamis (01/04/2021).
Menurut Humas SMA 2, pihaknya sudah mendaftarkan semua guru dan tenaga tata usaha (TU) di sekolahnya ke dinas kesehatan untuk mendapatkan vaksin sejak satu bulan lalu, namun sampai sekarang belum mendapatkan konfirmasi kapan akan di vaksin.
“mundur katanya SMA 2, ya mungkin karena kita banyak jumlahnya mungkin lebih dari seratus orang TU dan gurunya itu, sampai sekarang kita kapan kok gak dipanggil-panggil, padahal sekolah-sekolah lain sudah dua kali gitu,” tambahnya.
Kepala dinas kesehatan Sumenep, Agus Mulyono, mengatakan saat ini vaksinasi baru terlaksana sekitar 25 persen dari total sasaran yang ada, dengan sasaran pertama pelayan publik tenaga kesehatan, TNI, Polri dan ASN, sementara tenaga guru masih sebagian.
‘kita masih mendapatkan vaksin sekitar 25 persen dari sasaran yang seharusnya 48.982 sasaran,” kata Agus Mulyono, kepala Dinas Kesehatan Sumenep.
Oleh karenanya Bupati Achmad Fauzi, telah berkirim surat permohonan penambahan vaksin untuk kekurangan tahap pertama dan kedua kepada Pemprov.
“yang kita dapat vaksinnya cukup untuk 19 ribuan sasaran itu kita manfaatkan sekarang untuk bisa menyelesaikan vaksinasi sesi pertama dan sesi kedua, didalamini kami dengan surat Bupati sudah melayangkan surat untuk permintaan tambahan vaksin sinovac sebanyak 5800 vial,” terang Agus.
Meski vaksinasi belum merata di semua sekolah, sejumlah lembaga pendidikan formal di Kabupaten Sumenep sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas sejak semester genap bulan januari lalu dengan rekomendasi satgas COVID-19.(Man/Emha)