Pena Madura, Sumenep, Rabu 14 Februari 2018 – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur, untuk menggelar tahun kunjungan wisata Visit Sumenep 2018 dipertanyakan mahasiswa. Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (GEMPAR), melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Pemkab Sumenep, Rabu 14 Februari 2018.
Pemerintah dinilai setengah hati membuat Program Visit Sumenep 2018 dan membuat kalender wisata, sementara sarana penunjang seperti transportasi wisata, dermaga wisata dan infrastruktur wisata belum juga siap hingga bulan kedua ini. Bahkan destinasi wisata yang ada di sumenep masih banyak yang belum memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDOP), yang menuntut Pemkab Sumenep turun tangan.
Para aktivis mendesak pemerintah agar lebih serius membuat program pengembangan destinasi wisata, sebab selama ini pengembangan pariwisata di Sumenep cenderung berjalan sendiri-sendiri. Padahal diakhir tahun 2017 kemaren, Pemkab Sumenep melalui dinas pariwisata kebudayaan pemuda dan olah raga, sudah launching kalender wisata Sumenep di Jakarta.
“Pemkak Sumenep sudah me-launching kalender wisata di Jakarta beberapa waktu lalu, namun infrastruktur penunjang pariwisata di Sumenep masih amburadul,” teriak Mahfudz, dalam orasinya didepan Pemkab Sumenep, Rabu (14/2/018).
Kesiapan infrastruktur wisata, menurut mahfudz masih jauh dari harapan masyarakat. Bahkan banyak dikeluhkan oleh para wisatawan. Seperti transportasi laut yang masih kurang layak, dermaga pariwisata banyak yang belum rampung, ini menunjukkan pemerintah daerah tidak serius ingin memajukan wisata Sumenep.
Pemerintah terkesan sangat tidak serius bekerja, padahal sejumlah destinasi wisata ahir-akhir ini banyak bermunculan di Sumenep, seperti wisata bahari Gili Labak, wisata kesehatan Gili Iyang, wisata alam Bukti Tinggi, Pantai Sembilan Gili Genting, hingga Taman Tectona Batuan. Namun demikian, Pemkab Sumenep seakan tutup mata untuk membantu pengusaha pariwisata karena hingga kini destinasi wisata tersebut belum memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
“Kami mendesak pemerintah untuk segera menyiapkan infrastur, sarana prasarana dan transportasi serta pusat informasi yang jelas. Agar para wisatawan yang berkunjung ke Sumenep mudah mengakses informasi wisata,” Mahfudz menambahkan.
Namun sayangnya meski sudah sekitar satu jam berorasi didepan Kantor Pemkab, para pengunjukrasa tidak bisa bertemu Bupati sumenep, A. Busyro Karim. Informasinya orang nomor satu di Sumenep tersebut sedang berada di luar daerah.
Kabupaten Sumenep memiliki banyak sekali destinasi wisata, wisata bahari snorkeling Pulau Gili Labak di Kecamatan Talango, wisata bahari Pantai Sembilan di Desa Bringsang ,Kecamatan Gili Genting, wisata kesehatan Pulau Giliiyang, Kecamatan Dungkek, wisata Pantai Lombang di Kecamatan Batang-Batang, wisata Pantai Salopeng di Kecamtan Dasuk, wisata alam Taman Tectona di Kecamatan Batuan, hingga wisata alam Bukit Tinggi di Kecamatan Lenteng.(Man/EmHa)