Meski Jadi Atensi Gubernur Jatim, Pembangunan Pelabuhan Dungkek-Gili Iyang Dipastikan Tak Selesai Tahun Ini

oleh
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupti Sumenep, A. Busyro Karim saat pelatakan batu pertama pembangunan pelabuhan

Pena Madura, Sumenep, 04 Oktober 2019 Pembangunan Pelabuhan Dungkek-Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), hingga kini masih belum terlaksana. Padahal pelabuhan yang akan diperuntukkan untuk akses ke Pulau Oksigen Gili Iyang itu menjadi prioritas dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Tak main-main Khofifah sampai mengalokasikan dana dari APBD Provinsi sebesar Rp. 60 miliar dan sudah diserahterimakan pada Pemerintah Kabupaten Sumenep saat Ramadhan atau Bulan Mei lalu. Bahkan, bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi, Fattah Jasin, Gubernur sudah melakukan peletakan batu pertama pelabuhan.

Namun entah kenapa hingga Oktober ini tak terdengar kabar tentang kelanjutan pembangunan pelabuhan itu, baik dititik Dungkek maupun di Gili Iyang. Padahal saat penyerahan dana Rp. 60 miliar itu, sket dari pembangunan pelabuhan sudah ada. Lalu apa yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep selama lima bulan ini?

Menanggapi hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep selaku penanggung jawab anggaran pembangunan pelabuhan itu mengaku tahun ini baru pelabuhan yang di titik Gili Iyang yang akan dikerjakan. Sementara untuk pelabuhan di titik Dungkek kemungkinan masih akan dilakukan tahun 2020.

“Untuk pembangunan Dermaga Dungkek dan Gili Iyang bantuan keuangan provinsi yang bisa dilaksanakan baru Gili Iyang karena waktu tidak cukup. Untuk Dungkek nanti tahun 2020,” kata Agustiono Sulasno, Kepala Dishub Sumenep, saat ditemui dikantornya. Jum’at (04/10/2019).

Terkait lambanya realisasi sejak diserahkan Bulan Mei lalu, pria yang akrab disapa Agus tersebut mengaku pihaknya tidak mempunyai perencanaan yang pasti setelah anggaran turun. Padahal saat penyerahan lalu sudah dipampang Detail Engineering Design (DED) pembangunan pelabuhan.

“ Jadi setelah anggaran itu turun kita tidak punya perencanaan pasti. Yang ada cuma untuk dermaga Gili Iyang jadi kita tinggal review, amdalnya juga ada sehingga bisa direalisaskan tahun ini,” tambahnya.

Ia menambahkan untuk pembangunan Pelabuhan Dungkek tidak mungkin dilaksanakan tahun ini, karena DED nya masih dalam proses lelang. Sehingga kemungkinan realisasinya masih tahun depan.

Dana Rp. 60 miliar Bantuan keuangan dari provinsi itu, untuk Pelabuhan Gili Iyang anggarannya keseluruhan sebesar Rp.17 miliar, sementara untuk Pelabuhan Dungkek keseluruhan belanja modalnya mencapai Rp. 35 miliar.

“Untuk Gili Iyang kita sudah pelaksanaan dilapangan, sudah selesai tanda tangan kontrak dan berakhir pada tanggal 29 Desember,” tutur nya.

Keberadaan dua pelabuhan tersebut sangat dibutuhkan baik untuk akses wisata Pulau Oksigen maupun akses transportasi reguler masyarakat. Dengan tidak selesainya pembangunan dua pelabuhan tahun 2019 ini, masyarakat dan wisatawan harus kembali gigit jari. (Emha/Man).                     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *