Meresahkan Petani, Gempar Demo DPRD Sumenep Tolak Impor Garam

oleh
Mahasiswa Gempar saar berorasi di depan kantor DPRD Sumenep

Pena Madura, Sumenep, Selasa 13 Maret 2018 – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar), melakukan aksi demonstrasi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kedatangan mahasiswa Gempar tersebut, dalam rangka mendesak wakil rakyat agar menolak impor karena dianggap meresahkan petani garam.

Meski diguyur hujan, para mahasiswa tetap semangat menyuarakan aspirasinya. Menurut mahasiswa impor garam yang dilakukan pemerintah, akan membuat harga garam ditingkat petani anjlok sehingga akan sangat merugikan petani.

Syaiful Bahri, Koordinator aksi Gempar menyatakan, pihaknya menolak dengan tegas garam impor masuk ke Indonesia.

“Kita harus tolak garam impor dan DPRD Sumenep juga harus menolak itu,” tegasnya. Selasa (13/3/2018).

Mahasiswa juga mendesak DPRD Sumenep agar mengusut mafia garam, mengembalikan regulasi impor garam seperti semula, dimana importir wajib membeli garam konsumsi hasil produksi petambak lokal.

Selain itu, mahasiswa menilai Komisi II, kurang memberikan fasilitas kepada para petambak garam di Sumenep agar kualitas garam mereka mampu bersaing dengan garam impor.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Bambang Prayogi, anggota Komisi II DPRD sumenep mengatakan, sebagai wakil rakyat pihaknya akan mendengarkan aspirasi itu dan mendukungnya.

“Yang harus kita tolak yakni penyalahgunaan impor garam. Itu harus kita selidiki, dan harus kita awasi bersama-sama,” terangnya.

Bambang mengaku akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan mahasiswa kepada kementerian terkait. Namun untuk melakukan itu pihaknya tidak bisa sendirian. Perlu ada kerja sama dengan para wakil rakyat di seluruh kabupaten di Madura.

“Tuntutan itu harus berbasis data, sehingga apa yang menjadi tujuan kita bisa tercapai. Kita perlu dukungan dari semua elemen masyarakat, khususnya wakil rakyat di empat kabupaten di Madura” tutupnya.(EmHa/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *