Pena Madura, Sumenep, 14 Desember 2022 – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, periode 2022-2027 resmi dilantik. Pelantikannya dilakukan langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi di Sekretariat PKK Sumenep, Rabu (14/12/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Ra Fauzi menegaskan jika FKUB mempunyai peran strategis dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama di daerah. Ia berpesan agar FKUB berada di garda Terdepan dalam menciptakan masyarakat yang cinta damai.
“FKUB itu mempunyai peran sosialisasi, promosi, advokasi, dan konsultasi dalam menjalani peran dan fungsinya guna merawat kerukunan antar umat beragama, sehingga tidak terjadi konflik di Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Oleh karena itu, semua pengurus FKUB agar menjalin sinergitas dengan seluruh elemen di Kabupaten Sumenep, sehingga keberadaannya berperan aktif membantu pemerintah daerah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama, yang disertai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
“FKUB harus memberikan pemahaman dan pengertian tentang bagaimana pentingnya cinta damai, saling menghormati dan menghargai perbedaan satu kelompok dengan yang lainnya, supaya Kabupaten Sumenep tetap aman dan nyaman,” tuturnya.
Bupati mengungkapkan, sejak dulu, masyarakat terkenal ramah, santun, dan rukun, buktinya di Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep berjejer tiga bangunan rumah ibadah berbeda yang jaraknya berdekatan yakni Gereja, Klenteng Tri Dharma dan Masjid.
“Desa itu dikenal dengan sebutan kampung toleransi, karena meskipun rumah ibadah tiga agama berdekatan, namun masyarakat tidak ada konflik saat menjalankan ibadah,” terangnya.
Hanya saja, FKUB bersama seluruh elemen untuk tetap waspada serta saling mengingatkan, mengingat akhir-akhir ini ada kasus yang sengaja ingin menciptakan resistensi konflik, utamanya terkait kerukunan antar umat beragama dengan mengajarkan paham-paham intoleran dan radikal.
“Seluruh elemen masyarakat agar menjaga stabilitas dan kondusivitas Kabupaten Sumenep, utamanya dari penyebaran paham-paham radikal dan intoleran yang berefek negatif terhadap kerukunan dan keberagaman,” pungkas Bupati Ra Achmad Fauzi.
Sementara Ketua FKUB Sumenep, KH. Qusyairi Zaini menegaskan pihaknya akan bekerja sesuai anjuran Bupati Sumenep. Yakni dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Menurutnya itu penting untuk menanamkan perilaku kerukunan umat beragama.
“Sesuai arahan Bapak Bupati, pasca dilantik kami menargetkan langsung turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang menjaga kerukunan beragama. Selain itu kami juga akan membentuk Pemuda FKUB di kecamatan-kecamatan,” terangnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Ulum Utara, Gaddu Barat, Ganding itu melanjutkan, menjelang tahun politik 2024 FKUB akan berupaya bersinergi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi adanya politik identitas bisa memunculkan perpecahan di tengah masyarakat. (Emha/Man).