Pena Madura, Sumenep 29 Februari 2020 – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak yakin jika di sekilah Menengah Pertaman (SMP) Islam Miftahul Ulum, Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken ada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP, Edy Suprayitno, usai melakukan pemanggilan pada pihak SMPI Miftahul Ulum untuk meminta klarifikasi terkait keabsahan dan aktivitas pendidikan dilembaga tersebut. Kamis (27/2/2020).
Saat rapat diruang Kabid Pembinaan SMP, pihak lembaga diminta menyerahkan berkas-berkas inti lembaga tersebut, mulai dari buku induk, absensi siswa, daftar hadir guru, rapor hingga izin penyelenggaraan pendidikan.
Dari berkas yang ada, menurut edy tak satupun meyakinkan pihaknya jika kegiatan KBM dilembaga itu ada. Karena baik buku induk, absensi dan rapor diduga baru dibuat bulan Februari ini.
“Kami tidak yakin SMPI itu ada KBM. Setelah saya cek absensi siswa. Daftar hadir guru dan buku induk hanya bulan Februari saja. untuk Januari dan tahun 2019 tidak ada. Bahkan tulisannya sama semuanya, itupun tidak ada tandatangannya,” katanya.
Menurutnya yang meyakinkan lembaga itu ada hanya izin operasionalnya yang dikeluarkan disdik sendiri. Bahkan saat pihaknya membandingkan berkas yang disetor lembaga itu dengan Dapodik banyak yang berbeda.
“Kami juga bandingkan dengan data Dapodik, banyak sekali perbedaannya. Misalnya Kepala Sekolah, nama yang tercantum berbeda. Selain itu bendahara BOS juga berbeda,” tambahnya.
Mirisnya lagi, bendahara BOS ternyata dijabat nama yang domisilinya bukan di kepulauan tapi ternyata orang daratan. Anehnya lembaga itu aktif mencairkan fana BOS.
“Kalau penerimaan dan BOS, lembaga itu aktif. Bahkan bulan Januari lalu masih mencairkan,” terangnya.
Saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan penipuan atas penyelenggaraan pendidikan dilembaga itu, Edy enggan berkomentar. Menurutnya itu bukan ranahnya dan menyerahkan kepada pihak yang berwenang. (Emha/Man).