Pena Madura, Sumenep, 15 Agustus 2021 – Warga di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diresahkan dengan beredarnya potongan video Camat Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, di media sosial. Pasalnya Camat yang bersangkutan ‘meminta’ Kades ‘mencuri’ sapi masyarakat yang enggan divaksin.
Dalam potongan video berdurasi 30 detik yang viral di Medsos, Camat Batang-Batang, Joko Suwarno, sedang berbicara dalam forum rapat koordinasi diforum resmi terkait perceoatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumenep.
“Kelebunnya takut dengan masyarakat. Tako’ ta’ epele pole 2025 atau 2026. Itu, kan, masih lama. Kelebun punya kartu as. Punya (kartu?) sakte. Keco’ sapena, cakna bupati, sampe’ begitu. Keco’ sapena mon oreng se ta’ endha’ evaksin…” Demikian pernyataan Camat dalam video tersebut.
Setelah potongan videonya viral, Joko Suwarno akhirnya angka bicara, dan meluruskannya. Menurut dia, video tersebut diambil saat pihaknya melaksanakan rapat terkit percepatan vaksinasi pada Jumat, 13 Agustus 2021, lalu.
Joko menjelaskan, video tersebut sudah mengalami editan. “Yang viral itu editan semua. Kalau dari awal, paling tidak, kan saya mengucapkan salam dan seterusnya. Tau-tau dipotong di tengah, kemudian ada lagi di belakang,” ujarnya, Minggu, 15 Agustus 2021.
Sebagai Camat, Joko menagaskan, tidak mungkin dirinya meminta Kades mencuri sapi warga yang tidak mau divaksin. “Jadi saya tidak ada sama sekali terbesit menyuruh Kades mencuri,” tegas dia.
Menurut dia, saat itu dirinya memang menekankan agar ada percepatan vaksinasi di Kecamatan Batang-Batang. Untuk itu, ia meminta para Kades supaya bekerja lebih maksimal memobilisasi warganya untuk divaksin.
“Karena yang saya tahu, kalau di desa, Pak Kalebun (Kades) memiliki kartu as. Buktinya, hampir setiap kejadian di desa larinya ke kalebun. Ada orang sakit ke Pak Kalebun. Ada kasus pencurian, juga (melapornya) ke Pak Kalebun,” paparnya, menjelaskan.
Selebihnya, atas kejadian viralnya video tersebut, ia juga meminta maaf kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. Menurut dia, dirinya sama sekali tidak ada niatan membawa-bawa nama Bupati dalam pernyataannya.
“Mohon maaf, Pak Bupati. Yang jelas video itu editan. Tidak utuh. Sekali lagi mohon maaf. Yang jelas tujuan dari rapat itu adalah bagaimana progres vaksinasi di Kecamatan Batang-Batang bisa meningkat,” tambah Joko.
Sementara Sekdes Nyabakan Barat, Jamil, selaku orang mengambil video pada saat rapat, mengaku hanya mengirimkan video tersebut ke grup Satgas Covid-19 Kecamatan Batang-Batang dan Sekdes Batang-Batang, melalui aplikasi perpesanan.
Menuruy dia, video yang dikirimkan dirinya ke dua grup tersebut masih utuh. Tidak hanya berdurasi 30 detik, tapi 7 menit lebih. “Video yang saya kirim berdurasi 7,24 menit,” ungkapnya. (Emha/Man).