Pena Madura, Pamekasan, 18 April 2022 – Sesuai informasi resmi dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, banyak pengrajin yang sudah memproduksi batik premium untuk dipamerkan di KTT G-20. Pasalnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uni bersama Pemerintah Kabupaten bertekad agar batik tulis Pamekasan merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang akan mengikuti pameran diajang internasional tersebut.
Tercatat ada banyak Perajin batik tulis di Bumi Gerbang Salam, yang tersebar di 38 sentra. Itu dengan rincian ada sebanyak 933 unit usaha, dan 6.526 orang yang berkreativitas dengan wujud produk batik khas Pamekasan, sebagai salah satu jenis usaha kreatif nasional.
“Dengan jumlah perajin sebanyak ini, kami bisa memastikan semua kebutuhan batik, baik untuk pameran maupun seragam delegasi bisa terpenuhi,” ungkap Kepala Disperindag Kabupaten Pamekasan Achmad Saifuddin, Senin pagi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan itu juga sampaikan, pihaknya telah intensif kordinasi dengan para perajin batik tulis di Pamekasan. Yakni terkait pemenuhan batik itu, sebagai wujud nyata dari keinginan Menparekraf yang ikutsertakan batik tulis Pamekasan sebagai peserta pameran di ajang tersebut disambut bangga perajin batik tulis Pamekasan.
Bahkan, secara khusus ada beberapa motif batik premium yang dipersiapkan para perajin di ajang KTT G20. Itu antara lain batik Podhek, Sekar Jagat, Matahari, dan Bheres Nompa.
Tak ayal jika selain memfasilitasi untuk kegiatan pameran batik tulis. Juga pemerintah melalui Kemenparekraf RI juga menginginkan agar batik tulis Pamekasan menjadi pakaian para peserta delegasi KTT G20 tersebut.
“Tapi mengenai jumlah yang dibutuhkan, kami masih menunggu koordinasi lebih lanjut. Yang jelas, kami siap memfasilitasi dan para perajin batik tulis siap memenuhi permintaan pemerintah pusat itu,” tukasnya. (Yud/Emha).