Ketua Banggar DPR RI Harapkan DD 2021 Berdampak pada Pemulihan Ekonomi

oleh
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah saat menyampaikan materi dalam workshop dana desa

Pena Madura, Sumenep, 03 Desember 2020 – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah berharap, Dana Desa (DD) yang dialokasikan pemerintah pusat pada tahun 2021 mendatag bisa berdampak pada pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Harapan itu disampaikan Said saat mengisi kegiatan Workshop, Monitoring dan Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa, di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dalam kegiatan itu hadiri jajaran Forkopimda Sumenep, Kementrian Desa Republik Indonesia, perwakilan para kepala desa se Kabupaten Sumenep. Acara itu juga diikuti secara virtual oleh para perangkat desa se Sumenep.

Dihadapan para kepala desa dan hadirin, wakil rakyat Madura itu menyampaikan jika pada tahun 2021 mendatang pemerintah pusat mengalokasikan dana desa sebesar 72 Triliun Rupiah untuk desa-desa se Indonesia.

Dana yang dikucurkan itu ditargetkan bisa digunakan untuk pemulihan ekonomi masyarakat di desa-desa pasca pandemi Covid-19 melalui ketahanan pangan dan infrastruktur.

“Penggunaannya seperti biasa namun penekanannya pada infrastruktur dan ketahanan pangan. Itu penting karena dalam tiga tahun terakhir prioritas nasional masuk melalui PAK nomenklatur ketahanan pangan,” katanya, Kamis (3/12/2020).

Dengan adanya dana desa dengan nomenklatur ketahanan pangan dimaksud, menurut Said diharapkan pertumbuhan ekonomi yang di targetkan pemerintah lambat laun bisa dicapai.

“Insyallah kalau tiga tahun terus-menerus, pada tahun keempat kita akan menjadi negara yang berdaulat dibidang pangan. Kira-kira begitu yang ingin dicapai oleh pemerintah” terangnya.

Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan jika pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dengan syarat pandemi Covid-19 bisa berakhir. Makanya ia meminta masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.

“Makanya kesadaran kita semua harus ditingkatkan. Penerapan protokol kesehatan harus disiplin diberlakukan. New normal atau tatanan baru harus kita pompa kepada masyarakat agar menjadi kesadaran nasional,” tuturnya.

Menurut Said, jika new normal bisa dilakukan masyarakat dengan disiplin maka diyakini pada tahun 2021, lima persen pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan pemerintah  akan bisa dicapai. (Emha/Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *