Harlah NU ke-96 PCNU Sumenep Tekankan Ukhuwah Wathoniyah Meneguhkan ke NU an

oleh
Peringatan Harlah NU ke-96 di Kantor PCNU Sumenep

Penamadura.com, Sumenep 23 Maret 2019 – Peringatan hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama ke-96 di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, mengangkat tema “Memperkuat Khidmah Wathaniyah untuk Meneguhkan NU sebagai Elemen Utama Bangsa”.

Sejumlah kegiatan penting digelar dalam rangkaian Harlah NU seperti Khatmil Qur’an dan Istighasah, kegiatan tersebut dipusatkan di kantor PCNU Sumenep Jalan Trunojoyo Desa Gunggung Kecamatan Kota Sumenep, sejumlah  pengurus syuriah dan tanfidziah PCNU, Lembaga dan Banom PCNU, MWCNU sekabupaten Sumenep dan siswa NU.

Ketua PCNU Sumenep, K. Panji, mengajak kepada seluruh elemen NU agar terus berkiprah dimasyarakat, sehingga hal-hal yang terus merongrong keutuhan NKRI dapat dicegah mulai dari tingkat Kabupaten kota hingga ke pelosok Desa di seluruh Wilayah Kabupaten Sumenep.

“Mari kita terus berkiprah dimasyarakat agar hal-hal yang ingin merongrong keutuhan NKRI dapat kita cegah,” kata K. Panji, Ketua PCNU Sumenep,Sabtu (23/03/2019).

K. Panji juga mengingatkan peranan penting pesantren ditengah-tengah masyarakat dalam upaya memberikan bekal keilmuan untuk membentengi para generasi NU agar selalu berpegang teguh kepada ajaran Ahlussunnah Wal jama’ah yang menjadi pedoman warga NU.

Sementara itu ketua MUI Sumenep Dr. KH. Safraji, menitik beratkan penguatan ideologi dan histori berdirinya NU. Munculnya elemen-elemen yang terus merongrong dan menggempur keutuhan NKRI dari berbagai sisi perlu terus dibendung dan dihadapi, sehingga NKRI dan Pancasila tetap utuh.

“Munculnya elemen-elemen yang terus merongrong keutuhan NKRI harus dibendung sehingga NKRI dan Pancasila tetap utuh,” terang KH. Safraji.

Kegiatan-kegiatan dalam peringatan harlah NU diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas semata, namun betul-betul menjadi momentum untuk memperkuat ideologi ke NU an dan Kebagsaan kita sebagai Bangsa Indonesia yang berbeda suku, Agama, Budaya dan Bangsa namun tetap dalam bingkai kesatuan NKRI.Man/Emha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *