Dana Pendidikan dan Ijazah di Soal Warga, Kapolres Sumenep Bersama Dinas Terkait Turun ke Pulau Sabuntan

oleh
Kapolres Sumenep, Akbp. Deddy Supriadi, Meninjau Lembaga di Pulau Sabuntan yang disoal warga

Pena Madura, Sumenep 20 Februari 2020 – Kapolres Sumenep bersama Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama melakukan safari ke Kepuluan Sumenep. salah satu agenda utamanya adalah melakukan pengungkapan dugaan penyalahgunaan anggaran pendidikan dan jual beli Ijazah.

Indikasi penyalahgunan anggaran pendidikan dan praktek jual beli ijazah di Desa Pulau Sabuntan Kecamatan Sapeken tersebut terungkap karena adanya laporan sejumlah warga yang Ijazahnya tidak diberikan oleh pihak sekolah dan dimintai sejumlah uang.

“kami bersama nggota DPRD, Dinas Pendidikan dan Kemenang Sumenep mencoba meninjau langsung adanya permasalahan di Pulau Sabuntan ini, diantaranya ada dana operasional sekolah diduga ada penyimpangan,” kata Kapolres Sumenep, Akbp. Deddy Supriadi, Saat berkunjung ke Pulau Sabuntan pada selasa (18/02/2020).

Selain itu menurut kapolres ada aduan warga soal Ijazah siswa yang sudah lulus di tahan oleh pihak sekolah, sehingga meresahkan para orangtua siswa yang anaknya di sekolahkan di lembaga Yayasan Nurul Islam tersebut.

“kami sudah menyatakan dengan anggota dewan akan mengaudit kinerja operasional sekolah tersebut,” terang Kapolres.

Sementara itu pihak perwakilan dari lembaga Nurul Islam Pulau Sabuntan, Abd Gafur, menepis dugaan yang disampaikan warga kepada Kapolres tentang adanya penyalahgunaan dana operasional dan penahanan ijazah.

“tidak ada dari pihak lembaga yang menahan ijazah hanya saya sering menyampaikan di perpisahan Ijazah yang lulus bisa ditebus, tapi saya buat aturan di lembaga ini kalau orang lulus itu lanjut SMA itu Ijazahnya kita kasih setelah lulus SMA,” kata Abd Gafur, Pengurus Yayasan Nurul Islam.[Man/Emha]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *