Pena Madura, Nasional, 21 Agustus 2025 – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, menyampaikan bahwa partainya secara resmi memilih menjadi penyeimbang terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini ditegaskan sebagai hasil dari Kongres ke-6 PDIP yang digelar di Bali.
“Kalau hasil keputusan kongres kami, kami tetap menjadi sparing partner pemerintah,” ujar Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Dia menekankan bahwa posisi PDIP bukan oposisi keras, melainkan mitra kritis yang tetap konstruktif. “Kami penyeimbang, kami sparing partner pemerintah yang konstruktif,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Said juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas pemberian amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan ketulusan Presiden dan bukan bagian dari kompromi politik.
“Kami yakini sepenuhnya, baik Presiden maupun Ibu Megawati, bahwa pemberian amnesti itu yang pertama tulus dari Presiden, yang kedua memang tidak ada transaksional,” ucap Said.
Ia menegaskan bahwa sikap politik PDIP tetap konsisten sesuai keputusan partai: berada di luar kabinet, namun berkomitmen menjaga demokrasi dan mengawal jalannya pemerintahan. (Red/Emha)
