Upayakan Solusi Tata Niaga Tembakau, Dispertahortbun Panggil Gudang, APTI hingga PPL

oleh
Kasidpertahortbun bersama perwakilan gudang saat rapat koordinasi

Pena Madura, Sumenep, 19 September 2019 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi untuk mengatasi kesulitan petani menjual panen tembakau pada musim panen 2019 ini.

Rapat bersama itu dilakukan di Aula Dispertahortbun pada Rabu ( 18/09/2019). Hadir pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sumenep, pengusaha gudang tembakau, dan seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Dalam pertemuan ini dibahas masalah yang dihadapi petani, khususnya tingkat serapan gudang terhadap panen tembakau petani.

“Permasalahan yang dihadapi petani tembakau saat ini sebenarnya bukan wilayahnya kami, karena lebih pada off farm yakni penjualan atau distribusi pasca panen. Sementara kami lebih pada budidaya tanaman atau on farm,” kata Arif Firmanto, Kepala Dispertahortbun Sumenep. Rabu ( 18/09/2019).

Meski demikian pihaknya akan terus bersinergi dengan Disperindag untuk mencari solusi yang dihadapi petani tembakau saat ini. Upaya yakni terus membuka lobi kepada pengusaha gudang tembakau agar bisa terus menyerap tembakau petani Sumenep

“Tadi kita dengar penjelasan dari semua pengusaha gudang. Misal gudang tembakau PT Surya Kahuripan Semesta, kan sudah menutup pembelian sejak 2 September lalu. Gudang tembakau milik Wismilak juga, mereka akan tutup besok (hari ini.red) karena kuota serapannya cuma 200 ton. tapi kita tetap berusaha meminta agar dapat membuka pembelian kembali setelah ini.,” tambahnya.

Selain melobi gudang, Arif mengaku mengerahkan seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar melakukan pendataan jumlah panen tembakau di darah masing-masing. Lebih dari itu PPL tersebut juga melakukan sosialisasi cara penanaman tembakau yang baik.

“Kasih petani tembakau, mereka sudah terlanjur menanam tapi tidak laku. Upaya lainnya kami tetap berusaha melobi gudang-gudang lainnya agar bisa melakukan pembelian di Sumenep  ,” pungkasnya.

Sementara H. Tamsil, perwakilan Gudang Garam Guluk-Guluk, setelah diminta Dispertahortbun agar mau menerima tembakau langsung dari petani, mempersilahkan petani menjual tembakaunya langsung ke gudangnya. Namun ia memberikan catatan agar memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan.

“Kami mempersilahkan petani langsung masukkan tembakau ke kita, tapi jangan lupa ambil keter dulu sebelum membawa tembakaunya. Itu penting agar diketahui kapan tembakau tersebut bisa disortir,” tegasnya. (Emha/Man).                     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *