Pena Madura, Sumenep, 30 Agustus 2020 – Dalam rangka ikut menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Pendamping Desa Komunitas bersama Yayasan Al-Husna memberikan bantuan rumah baru kepada janda dan anak yatim di Kecamatan Bluto.
Janda yang beruntung tersebut bernama Ibu Hera (40), warga Dusun Negara, RT 09/ RW 05, Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto. Sehari-hari ia bejualan sayur keliling untuk menghidupi anaknya, Fajriyatul Husniyah (11) yang masih duduk dikelas lima sekolah dasar.
Semenjak suaminya meninggal sembilan tahun lalu, kondisi ekonominya semakin sulit. Ibu Hera berjuang sendiri tinggal dirumah gedek berukuran tiga kali enam bersama anaknya. Belum lagi saat musim hujan, rumahnya bocor akibat gedek dan atap rumahnya sudah bolong-bolong.
Rumahnya kini dibangunkan baru berukuran lima kali enam dengan dua kamar tidur. Saat ini pembangunannya sudah berjalan 40 persen dan ditargetkan selesai dalam seminggu kedepan.
Menanggapi bantuan dari Pendamping Desa Komunitas Kabupaten Sumenep bersama Yayasan Al-Husna itu, Ibu Hera mengaku bersyukur dan mengucapkan terima kasih banyak. Bantuan tersebut diyakini akan memberikan dampak yang baik bagi kehidupannya.
“Kami sangat senang dan terima kasih banyak keperduliannya. Semoga ini menambah keberkahan untuk saya dan anak saya. Semoga Allah yang membalasnya,” katanya, Ahad (30/8/2020).
Ibu Hera menerangkan jika ia sudah sekitar 10 tahunan tinggal dirumah gedeknya. Dari berjualan sayur, setiap hari ia mendapatkan penghasilan antara 20 hingga 25 ribu rupiah.
“Kalau mujur bisa dapat 25 ribu dari jual sayur keliling desa. Itu yang saya pakai untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Bantuan beras saya baru dapat saat Corona ini,” ceritanya pada media ini.
Pengurus Yayasan Al-Husna, Sugianto menjelaskan, awalnya pihaknya tidak tega melihat kehidupan Ibu Hera dan anaknya. Kondisinya memprihatinkan tinggal dirumah gedek. Akhirnya ia bersama teman-temannya memutuskan mengusahakan bantuan rumah layak huni bagi mereka.
“Mereka ini sudah cukup lama hidup memprihatinkan dan layak mendapatkan bantuan rumah layak huni. Berbekal keyakinan yayasan mengalokasikan dana serta berusaha mencari sumbangan dana lainnya. Alhamdulillah disambut baik dari beberapa pihak termasuk pendamping desa,” tuturnya saat mengecek proses pembangunan.
Sugianto menargetkan dalam seminggu kedepan pembangunan rumah dari nol itu selesai. Setiap hari tak kurang dari 10 orang tukang dibantu warga sekitar mengerjakan pembangunan rumah Ibu Hera.
Sementara Ketua Pendamping Desa Komunitas Kabupaten Sumenep, Rasidi menerangkan, awalnya pihaknya ditelpon dari pihak yayasan terkait rencana bantuan untuk janda dan anak yatim itu.
“Ini salah satu dari bhakti kita kepada masyarakat. Setiap bulan para pendamping desa se Sumenep rutin sumbangan untuk aktivitas sosial, jadi kami ambilkan dari kas untuk membantu Ibu Hera,” terangnya.
Selain menyumbang dana pembangunan rumah, dalam kesempatan itu pendamping desa komunitas juga memberikan santunan berupa uang kepada Ibu Hera dan anaknya. (Emha/Man).