Klaim Sudah Diatas PTS Lain di Madura, Pjs Rektor; Tak Mampu Jangan Kuliah di Unija

oleh

Pena Madura, Sumenep, 06 Juli 2018 – Saat dimintai tanggapan aksi mahasiswa terkait mahalnya biaya kuliah di Kampus Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Pejabat Sementara (Pjs) Rektor Unija, Sjaifurrahman, Mengklaim Kampus Unija sudah diatas perguruan tinggi lain di Madura.

Sjaifurrahman juga meminta agar masyarakat tidak kuliyah di Unija jika tidak mampu. Menurutnya, Unija saat ini tidak bisa dibandingkan dengan kampus swasta lain di Madura.

“Mohon maaf, Unija tidak bisa dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lain di Madura,” tuturnya. Jum’at (06/07/2018).

Ibaratnya, menurut Sjaifurachman, saat membeli barang yang mahal, tentu tidak bisa dibandingkan atau disamakan dengan yang murahan. Sebab sesuai klasterisasi PTS yang dikeluarkan oleh Menrintekdikti, Unija sudah masuk klaster ketiga. Sedangkan PTS lain yang ada di Madura masih berada di klaster lima.

“Unija sudah di klaster ketiga. Sedangkan PTS lain di Madura masih klaster 5. Rangking Unija sudah tinggi,” lanjutnya.

Sjaifurrahman menyarankan, siapapun yang keberatan dengan mahalnya biaya kuliah di Unija, tidak perlu kuliah di Unija. Apalagi sejak jauh hari, semua biaya kuliah di unija sudah tertera di brosur dan sudah disosialisakan.

“Jalan keluarnya gimana, ya silahkan kepada mahasisya yang keberatan biaya kuliah jangan masuk di Unija,” tegasnya

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kampus Cemara tersebut. Mereka mengeluhkan tingginya biaya kuliah yang ditetapkan oleh pihak kampus, sehingga sangat membebani.

Mahasiswa menuding, unija sudah tidak lagi menjadi kampus, melainkan perusahaan. Sebab menurut mahasiswa, saat ini unija sudah jadi tempat untuk meraup keuntungan.

Dalam aksi yang dilakukan sejak dua hari lalu, mahasiswa melakukan orasi dan membentangkan poster kecaman. Selain itu mereka melakukan aksi teaterikal “gantung diri” sebagai simbol mahalnya biaya kuliah di kampus tersebut telah membunuh mahasiswa.(Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *