Penamadura.com, Sumenep 26 Maret 2019 – Keberadaan Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) III Milik Pemkab Sumenep sejak dinyatakan ada kerusakan pada saat pengoperasian perdana ke Pulau Kangean beberapa waktu, kini nyaris tidak ada kabarnya lagi. Padahal kapal yang menelan anggaran hampir 40 miliar tersebut diharapkan mampu menjawab kebutuhan transportasi antarau Pulau di Kabupaten Sumenep.
Hilangnya kabar keberadaan Kapal DBS 3 membuat public bertanya-tanya, sebab kapal tersebut baru selesai dibuat pada akhir 2018 lalu yang menelan anggaran sekitar 39 Miliar dari Abpd Kabupaten dan Apbd Provinsi jawa timur. Diawal pembuatan kapal tersebut diklaim canggih dan yang paling penting tahan ombak.
Namun sejak di launching oleh Bupati Sumenep KH. Busro Karim, pada 31 Oktober 2018 lalu, sekitar empat bulan kemudian atau tepatnya tanggal 26 Februari 2019 kapal tersebut baru beroperasi melayani penumpang dari pelabuhan Kalianget ke Pelabuhan Batu Guluk Kangean.
Setelah pengoperasian perdana tersebut, pihak operator yaitu PT. Sumekar menyatakan kapal mengalami beberapa kerusakan sehingga tidak bisa beroperasi kembali, seperti mesin mati dan fasilitas AC juga mati, sehingga kapal tersebut akhirnya dikembalikan lagi ke dinas perhubungan dan oleh dinas perhubungan dikembalikan ke PT. Adhiluhung perusahaan pembuat kapal untuk dilakukan perbaikan.
Setelah hampir satu bulan menghilang, kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Sustono, mengaku kapal tersebut akan kembali ke Sumenep pada awal bulan April 2019 mendatang dan segera akan diserahkan kembali ke pihak Operator agar segera dioperasikan.
“Sesuai hasil rapat degan PT. Adhiluhung, PT. Sumekar dan Dinas terkait maka rencana dapat selesai bulan April minggu pertama,” kata Sustono, Kepala dinas Perhubungan Sumenep.
Kapal tersebut sebenarnya sangat dibutuhkan untuk melayani transportasi ke wilayah kepulauan, terutama untuk mengangkut kendaraan roda empat, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan puasa dan seperti biasaya arus mudik ke Pulau Kangean selalu ramai.Man/Emha