Pena Madura, Sumenep 17 November 2020 – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep, Madura, Jawa Timur 9 Desember mendatang, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, meminta para tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep, untuk menjaga kerukunan antar beragama guna menghindari konflik jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2020.
“Kami mengharapkan FKUB Kabupaten Sumenep berperan aktif dalam menciptakan suasana rukun dan damai guna menyukseskan pelaksanaan Pilkada pada 09 Desember 2020 mendatang,” kata Bupati pada Silaturahmi Kebangsaan dengan tema “Mewujudkan Pilkada Damai, Berkualitas dan Berintegritas” di Hotel Utami Sumekar, Jumat (13/11/2020).
Untuk itu, para tokoh FKUB Kabupaten Sumenep memberikan saran dan masukan kepada partai pengusung, Pasangan Calon (Paslon) Pilkada dan tim susksesnya, serta saat berkampaye mencari dukungan hendaknya menjaga etika dalam berpolitik.
“Demokrasi bukan berarti bebas dan menghalalkan segala cara untuk memenangkannya seperti menjatuhkan orang lain dengan memfitnah, tetapi demokrasi itu memiliki etika berpolitik,” jelas Bupati dua periode ini.
Selain itu, tokoh FKUB juga melakukan pendekatan dengan kearifan lokal untuk memberikan pendidikan politik yang beretika dan santun untuk menjaga keamanan dan ketertiban, mulai tahapan awal sampai akhir Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.
“Seluruh masyarakat harus memberikan pesan damai saat berkampaye di lingkungan sekitarnya, sehingga tidak mudah terprovokasi, karena pelaksanaan Pilkada damai menjadi tanggung jawab bersama,” imbuh mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep dua periode ini.
Pelaksanaan Silaturahim Kebangsaan dengan tema “Mewujudkan Pilkada Damai, Berkualitas dan Berintegritas” digagas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep di Hotel Utami Sumekar.
Sementara Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep, KH. Mahfudz Rahman mengungkapkan, pihaknya siap ikut aktif mengawal menyukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2020 dengan penuh kerukunan di tengah perbedaan pilihan.
“Kami inginkan masyarakat di tahun politik ini tidak mudah percaya dengan informasi hoax supaya tidak mudah terprovokasi, demi menciptakan Kabupaten Sumenep damai,” pungkasnya. (Emha/Man).