Pena Madura, Sumenep 17 November 2020 – Puluhan anak yang masih dibawah umur di Kabupaten Sumenep menjadi korban pecandu narkoba akibat salah pergaulan. Bahkan saat ini ada 29 anak dipesantrenkan karena kecanduan narkoba.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengajak masyarakat untuk menyatakan perang terhadap narkoba. Hal itu karena narkoba sudah mengamcam generasi bangsa terutama anak-anak usia sekolah.
“Kita layak menyatakan perang terhadap narkoba,” kata Bupati A. Busyro Karim, dihadapan ratusan relawan anti narkoba, Jum’at (13/11/2020).
Anak udia sekolah yang menjadi korban narkoba, mendapatkan perlakuan khusus dari Polres Sumenep. Mereka ditangkap namun tidak dipenjara melainkan dimondokkan di pesantren agar mereka direhabilitasi dan masa depannya bisa diselamatkan.
Beberapa kasus yang terjadi, anak-anak dibawah umur menjadi korban narkoba akibat kutlrang perhatian dari keluarga. Mereka tidak terkontrol karena ditinggal merantau oleh orang tuanya menjadi TKI. Oleh karena itu, peran serta keluarga sangat penting demi menyelamatkan anak-anak kota dari ancaman narkoba.
Untuk melawan maraknya peredaran narkoba yang merambah anak-anak sekolah di Sumenep, Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Polres dan masyarakat membentuk relawan anti narkoba di 334 desa di 27 Kecamatan baik daratan maupun Kepulauan.
“Setiap desa ini ada tiga perwakilan relawan. Mereka akan ikut memantau peredaran narkoba di Sumenep,” terang Bupati.
Saat ini, sedikitnya ada 29 korban narkoba yang dipesantrenkan. 13 anak di titipkan di Pondok Pesantren Al-ish’af Kecamatan Guluk-Guluk, 6 anak di Pondok Pesantren Sabilul Huda Kecamatan Ganding dan 7 orang dititipkan di Masjid Hidayatullah Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep. (Emha/Man).