Pena Madura, Sumenep 24 Agustus 2022 – Melihat buah siwalan yang melimpah, ide kreatif muncul dari sekolompok mahasiswi di Kabupaten Sumenep, Madura jawa timur, mereka tertarik membuat olahan buah siwalan dijadikan kerupuk yang di klaim mampu meningkatkan nilai jualan buah siwalan dan juga bisa mengurangi resiko kanker dan serangan jantung.
Pertama-tama mahasiswi Istitut Tekhnologi Sain Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, meminta warga yang biasa memanjat pohon siwalan di Desa Banaresep Timur Lenteng, untuk mengambil buah siwalan muda di dekat rumahnya.
Saat ditemuai salah satu warga yang biasa memanjat Siwalan, Hodri, mengaku setiap hari dirinya memanjat puluhan pohon siwalan untuk diambil buahnya yang muda ataupun daun siwalan untuk dijual kepada pengepul, hal itu mereka lakukan sebagai rutinitas setiap hari untuk bisa bertahan hidup mencari nafkah untuk keluarganya.
“ya kalau saya sehat ini badan sampai 40 bisa lebih setiap hari manjat, penghasilan warga sini ya itu bikin tiker daun siwalan, karena pohon siwalan itu banyak bisa diambil manfaatnya, pohonnya daunnya, buahnya, macam-macam,” kata Hodri, sala satu pemanjat pohon siwalan, Rabu (24/08/2022)
Proses pembuatan kerupuk pertama-tama buah siwalan dikupas diambil isinya, lalu dibasuh dibersihkan, setelah dibersihkan kemudian buah siwalan muda ini di haluskan dengan cara di belender sampai halus.
Setelah halus kemudian blenderan siwalan dicampur dengan sedikit tepung untuk mengentalkan dan bumbu penyedap alami seperti bawang putih dan lada secukupnya, kemudian dibuat seperti bongkahan sosis lalu di rebus sampai mendidih, kemudian didinginkan dan dipotong-potong berbentuk keruk kemudian dijemur biar kering.
Salah satu mahasiswi, Dewi Itma’annah, mengaku dirinya dan teman-temannya merasa terpanggil untuk membuat olahan kerupuk yang lain dari biasanya yaitu dari buah siwalan yang memiliki kandungan zat yang bisa mengurangi resiko kanker dan serangan jantung, karena saat ini banyak sekali olahan kerupuk yang menurutnya kandungannya itu bisa bersiko terhadap terjadinya kanker karena banyaknya kandungan minyak goreng dan campuran bahan lainnya.
“dizaman modern ini sudah tidak bisa dipungkiri bahwa kerupuk sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat baik sebagai tambahan makan nasi makan bakso dan lainnya,” kata Dewi Itma’annah, mahasiwi pembuat kerupuk siwalan.
Menurut mereka kerupuk siwalan ini tidak hanya menghadirkan rasa yang berbeda dari kerupuk lainnya yang beredar di masyarakat, namun kandungan yang ada di dalam buah siwalan ini ada kandungan yang bisa mengurangi resiko kanker dan juga serangan jantung.
“jadi kita sebagai mahasiswa sains itu tahu kandungan2 yang terdapat pada kerupuk itu bisa membuat resiko terhadap serangan jantung, kemudian kanker, nah disini membuat inovasi siwalan ke kerupuk ini bukan semerta-merta sebagai variasi rasa saja, tetapi sebagai jawaban kepada pecinta kerupuk dimana siwalan ini dalam kandungannya bisa mengurangi terhadap kanker dan serangan jantung tersebut,” katanya.
Agar kerupuk tetap memiliki kandungan gizi yang sehat, para mahasiswi tidak mencampur kerupuk ini dengan campuran yang biasa digunakan kerupuk lain/ dari hasil penelitian para mahasiswi ini, kandungan yang terdapat pada buah siwalan, bisa mencegah serangan jantung dan kanker.
Saat ini hasil produksi kerupuk siwalan ini belum diperjual belikan, namun mahasiswi memberikannya kepada warga sekitar di Desa Banaresep timur sebagai bagian dari sosialisasi agar warga bisa meniru temuannya tersebut dan juga bisa meningkatkan harga jual buah siwalan itu sendiri dimana selama ini hanya di jual buahnya saja dengan harga yang sangat murah yaitu sekitar lima ribu rupiah empat biji dan tidak bisa bertahan lama karena bisa busuk.(Man/Emha)