Bappeda Kabupaten Sumenep Gelar FGD Siapkan Rancangan Teknokratik RPJMD 2021-2025

oleh

Pena Madura, Sumenep 25 November 2020 – Bertempat di Ruang Rapat Jokotole Badan Perencanaan Pembangynan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Teknokratik RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2021-2025.

Kegiatan tersebut di gelar pada hari Kamis (19/11/2020) diikuti oleh semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep dan para Camat. Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi menyatakan, Kabupaten Sumenep sejak beberapa bulan lalu telah menyiapkan Rancangan Teknokratik RPJMD bekerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang.

Rancangan Teknokratik RPJMD tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 tahun 2017 tentang “Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,” katanya.

“Selain itu juga Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, bahwa persiapan penyusunan RPJMD salah satunya melalui pendekatan teknokratik,” lanjut Yayak Nurwahyudi.

Mantan Kepala Diskominfo tersebut menambahkan, rancangan teknokratik RPJMD merupakan rancangan dokumen perencanaan lima tahunan yang disiapkan oleh Pemerintah daerah, menggunakan pendekatan teknokratik sebelum terpilihnya kepala daerah dan wakil kepala daerah yang disajikan dengan sistematika.

Adapun tahapannya yakni pendahuluan, gambaran umum kondisi daerah, gambaran keuangan daerah, permasalahan dan isu strategis daerah.

“RPJMD Teknokratik ini nantinya akan mengakomodir visi dan misi kepala daerah terpilih. Sesuai aturan, enam bulan setelah pelantikan kepala daerah, dokumen RPJMD harus sudah disahkan atau diperdakan” terang Yayak, panggilan akrabnya.

Konsultan RPJMD Teknokratik dari Universitas Brawijaya, Andi Kurniawan mengatakan, berdasarkan data-data yang diperoleh baik melalui dokumen pembangunan Sumenep, data dari OPD maupun survey ke masyarakat. Dari temuan banyak permasalahan di Kabupaten Sumenep  akan dijadikan isu strategis dalam prioritas pembangunan selama lima tahun mendatang.

“Permasalahan-permasalahan tersebut akan dilakukan pembobotan, sehingga nantinya akan menentukan isu strategis yang bersifat mendesak, berdampak dan multiyears” terang Andi Kurniawan.

Beberapa isu strategis diantaranya focus PDRB sektor ekonomi melalui optimalisasi industri, pengentasan angka kemiskinan, nilai IPM Kabupaten Sumenep yang masih rendah, kualitas di sektor pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan, infrastruktur, dan masalah ketenagakerjaan. (Man/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *