Pena Madura, Sumenep, 15 Mei 2020 – Persoalan Bantuan Sosial (Bansos) berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Pulau Saur, Desa Saur Saebus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten, Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berlanjut.
Setelah sebelumnya audiensi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Saur Saebus, pada Kamis (14/5/2020), puluhan pemuda dan mahasiswa melakukan aksi damai di depan Kantor Kepala Desa. Mereka menilai BLT di desa setempat amburadul.
Sahrul, koordinator lapangan aksi dalam rilisnya menyampaikan, gerakan yang dilakukannya itu tindak lanjut dari audensi beberapa waktu lalu. Ia mengaku tidak puas dengan jawaban Pemdes yang menyatakan bahwa jumlah DD Saur Saebus Rp.800.000.000 sehingga alokasi BLT cukup 25% Saja.
“Aksi ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah desa yang tidak pernah terbuka soal data. Bahkan ucapannya berubah-ubah,” katanya Kamis (14/5/2020).
Menurut Sahrul, berdasarkan data yang
Ia punya, Dana Desa (DD) Desa Saur Saebus diatas 1 Miliar, sehingga seharusnya alokasi BLT 30 persen.
“Kami meminta metode perhitungan pagu anggaran desa sesuai dengan peraturan kemendes No 6, tahun 2020. Seharusnya dari jumlah nominal DD Saur saebus Rp. 1,227,322.000 bisa anggarkan BLT 30 persen malah berubah menjadi15 persen setelah kami aksi tadi,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Saur Saebus, melaui sekretaris desa, Zulkarnain membenarkan bahwa desanya mengalokasikan 15 persen dari pagu anggaran DD untuk program BLT.
“Betul memang 15 persen untuk alokasi BLT DD. Tuntutan adik-adik akan saya sampaikan kepada kepala desa. Jika kebijakan kami dinilai cacat hukum, silahkan massa aksi membawa masalah ini keranah hukum,” terangnya.
Aksi para pemuda dan mahasiswa itu tidak ditemui oleh Kepala Desa Saur Saebus. Menurut informan, Ia perjalanan dinas ke daratan Kota Sumenep. (Emha/Man).
