Pena Madura, Sumenep, Jum’at 21 Juni 2019 – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai tahun pelajaran 2019/2020 memulai penerapan Digital School diwilayah Sumenep. Tak hanya tingkat menengah, namun juga menggarap di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Ini tidak lain merupakan komitmen dan keseriusan Disdik Sumenep untuk meningkatkan mutu pendidikan dikabuoaten paling timur Pulau Madura. Jika sebelumnya program Digital School direncanakan di 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP), Disdik juga akan menggarap untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).
Rencananya program Digital School tersebut akan diterapkan di 23 SD) diwilayah Sumenep dan empat diantaranya berada diwilayah Kepulauan. Dengan seperti itu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sumenep, akan merata baik didaratan maupun kepulauan.
“Sudah menjadi komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Sumenep, baik di daratan dan kepulauan. Sehingga, tidak ada bahasa di otomi lagi antar daratan dan kepulauan,” kata Bambang Irianto, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep. Jumat (21/6/2019).
Mantan Kepala Dinas PRKP dan Cipta Karya Sumenep itu melanjutkan, sesuai dengan motto Pendidikan Berbasis IT dan Akhlaqul Karimah, maka harus dilakukan sebuah program Digital School disetiap sekolah baik SMP maupun SD.
“Program ini tidak hanya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja, melainkan juga akan diterapkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD),” tandansya.
Program Digital School ini bersifat offline, jadi materi pembelajaran sudah berada di satu server. Sehingga, program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bisa diterapkan diwilayah meskipun tidak ada jaringan internet asalkan ada jaringan listriknya.
“Ini Offline, bukan Online. Jadi tidak butuh jaringan internet, tapi tetap butuh listrik. Pada saat ini hampir semua kepulauan sudah ada aliran listriknya,” ucap Bambang.
Sementara keuntungan dengan menerapkan Digital School ini, para siswa maupun guru tidak perlu repot-repot mencari materi pembelajaran. Karena semua materi Mata Pelajaran (Mapel) sesuai Kurikulum (K13) sudah ada didalam satu server tersebut. Sehingga guru bisa langsung mengakses dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kepada siswa.
“Bisa juga langsung secara online saat mengajar didalam kelas, bahkan untuk pelaksanaan ujiannya juga bisa seperti pelaksaan UNBK,” tuturnya.
Semoga dengan penerapan Digital School ini, bisa meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sumenep, baik didaratan maupun kepulauan. Untuk itu, Bambang berharap adanya dukungan dari semua elemen masyarakat dalam penerapan Digital School tersebut.
“Ini kami lakukan secara bertahap, nanti semua sekolah akan menerapakan program Digital School. Oleh karena itu, saya minta adanya dukungan dari semua elemen masyarakat dalam menyukseskan program ini,” pungkasnya.
Pada tahun pelajaran 2019/2020 Sekolah Dasar (SD) Negeri yang menerapkan Digital School ada 23 sekolah, diantaranya:
- SDN Pangarangan 1
- SDN SDN Batuan 1
- SDN Kalianget 1
- SDN Talango 1
- SDN Baban 1
- SDN Pragaan Laok
- SDN Kerta Timur
- SDN Lobuk 1
- SDN Guluk-guluk 1
- SDN Ambunten 3
- SDN Batang-batang 1
- SDN Manding Laok 1
- SDN Bataal Barat 1
- SDN Rubaru 1
- SDN Batuputih Laok 1
- SDN Dungkek 1
- SDN Pancor 1 (Pulau Sapudi)
- SDN Arjasa 1 (Pulau Kangean)
- SDN Masalima 1 (Pulau Masalembu)
- SDN Aeng Anyar 1 (Pulau Giligenting)
- SDN Saronggi 1
- SDN Lenteng Timur 1
- SDN Pangarangan 3 (Emha/Man)