Wujudkan Penerapan Digital School pada Tapel 2019-2020 Disdik Sumenep Gelar Workshop

oleh
Bambang Iriyanto, Kadisdik Sumenep saat membuka Workshop Digital School

Pena Madura, Sumenep, 24 Juni 2019 – Maksud Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk menerapkan Digital School pada tahun pelajaran 2019-2020 tidak main-main. Hal ini dibuktikan dengan menggelar Workshop Sistem Pembelajaran Kelas Berbasis Digital.

Kegiatan yang digelar di Gugus Pendidikan, Pandian, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep itu dimulai pada hari ini Senin (24/06/2019) hingga empat hari kedepan. Workshop itu diikuti utusan dari 10 SMP yang dijadikan percontohan penerapan Digital School mulai tahun pelajaran yang akan datang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Bambang Iriyanto menerangkan, Workshop tersebut merupakan kelanjutan dari rencana penerapan Digital School di Sumenep mulai tahun ini. Dalam kesempatan itu guru mata pelajaran, operator, hingga guru BK akan diberikan pelatihan.

“Workshop ini tahap awal dari rencana itu, apa sih sebenarnya Digital School akan dijabarkan dalam pelatihan ini. Jadi tiap-tiap sekolah ada 13 utusan, 10 orang guru mata pelajaran, TU, operator dan satu guru BK,” katanya. Senin (24/06/2019), usai membukan Workshop.

Kegiatan yang dikerjasamakan dengan MKKS itu pesertanya semuanya sekitar 130 peserta dari 10 SMP di Sumenep. Pasca Workshop peserta diharapkan mengerti tentang apa Digital School dan bisa mempraktekkan di sekolahnya masing-masing.

Menurut Bambang, pada tahun pelajaran mendatang akan ada yang berbeda dari model pembejaran sebelum-sebelumnya. Dimana sekolah nanti akan ada satu server yang bisa diakses secara offline tanpa internet.

“Jadi dalam server itu sudah lengkap dengan kurikulum K-13, literasi hingga pola kerja ulangan dikelas juga sudah tersedia. Artinya dalam pelaksanaan KBM dikelas sudah berbasis digital tapi tidak membutuhkan akses internet yang bisa disalahgunakan oleh peserta didik,” tambahnya.

Menanggapi rencana Disdik Sumenep itu, Kepala SMPN 1 Kalianget, Mustofa, menyambut baik apa yang dicanangkan disdik. Bahkan ia mengaku siap menyukseskan dan sekolahnya sudah siap menerapkan Digital School itu.

“Ini bagus untuk meningkatkan mutu pendidikan karena semua pembelajaran, pemberkasan dan administrasi akan dilakukan secara digital. Dengan demikian sekolah harus siap makanya saat ini guru mapel hingga operator diikutkan workshop ini,” terangnya.

Dalam penerapannya nanti, server  Digital School akan diakses oleh siswa melalui HP Androidnya namun tidak membutuhkan jaringan internet. Hal tersebut lebih ringan dan lebih canggih serta bisa memproteksi sisi negatif internet yang selama ini cenderung disalah gunakan. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *