Tiga Kali Kebakaran, DPRD Sumenep Rekomendasikan Mobil Pemadam Khusus di Pasar Anom

oleh

Pena Madura, Sumenep 11 Mei 2019 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mempertimbangkan adanya mobil pemadam kebakaran khusus di Pasar Anom Sumenep. Hal ini menanggapi kejadian kebakaran yang terjadi pada Jum’at (03/05/2019) lalu.

Menurut DPRD tragedi kebakaran setiap saat menghantui pasar tradisional terbesar di Sumenep tersebut. Apalagi kebakaran yang meludeskan 5 toko sandal dan sepatu itu sudah merupakan kejadian yang ketiga kalinya. Sehingga kedepan diperlukan antisipasi sejak dini guna meminimalisir jumlah korban.

Wakil Ketua DPRD Sumenep, Faisal Mukhlis menerangkan, kedepan keberadaan mobil pemadam khusus di Pasar Anom penting demi mempercepat penanganan jika seandainya terjadi kebakaran.

“Bukan berharap terjadi kebakaran lagi ya, tapi ini sebagai suatu langkah antisipasi dini. Jadi dika kedepannya terjadi lagi tidak sampai membesar seerti kejadian sebelum-sebelumnya,” katanya. Sabtu (11/05/2019).

Menurut Faisal, pengelola pasar seyogyanya menjadikan kejadian kebakaran yang sudah ketiga kalinya itu, dengan secepatnya mengambil langkah antisipatif. Apalagi saat kejadian kebakaran lalu mobil pemadam kesulitan menjangkau lokasi.

“Itu dulu kan baru sekitar satu jam api baru bisa dipadamkan karena aksesnya yang sulit. Seandainya ada mobil pemadam yang setiap saat stanby bisa lebih cepat bergerak jika ada kebakaran,” tambahnya.

Selain itu, politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut meminta pengelola pasar agar benar-benar menunjuk tenaga ahli kelistrikan dalam proses pemasangan kabel instalasi. Karena dari beberapa kejadian kebakaran selalu dikaitkan dengan konsleting arus listrik.

“Pemasangan instalasi listriknya juga penting, kabel-kabel di Pasar Anom harus sipastikan dipasang oleh yang ahli listrik agar aman tidak mudah terjadi konslet,” sambung Faisal.

Perlu diketahui, kebakaran di Pasar Anom Jum’at minggu lalu itu merupakan kejadian ketiga kalinya. Lima toko penjual sandal dn sepatu dikomplek bangunan baru Blok A ludes dilalap si jago merah.

Sebelumnya pada tahun 2007 Pasar Anom Sumenep juga terbakar. Saat kejadian itu sekitar 40 kios penjual tas dan pecah belah hangus dilalap api.

Kemudian tujuh tahun kemudian tepatnya tahun 2014, Pasar Anom kembali terbakar. Korbannya tak tanggung-tanggung sekitar 600 kios pedagang makanan dan sembako ludes terbakar. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *