Tiga Bulan Hilang, Satu Korban Nelayan Tenggelam di Perairan Pulau Giliyang Akhirnya di Temukan

oleh
Mayat di duga korban perahu tenggelam di temukan warga

Pena Madura, Sumenep 06 Maret 2018 – Warga Pesisir Desa Bicabbi Kecamatan Dungkek Kabupaten sumenep, Madura Jawa timur, di gegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang tidak di kenali terdampar di bibir pantai desa setempat, mayat tersebut di duga salah satu korban perahu tenggelam yang hilang tiga bulan lalu  saat melaut di utara Pulau Giliiyang Sumenep.

Mayat tanpa identitas tersebut pertamakali di temukan oleh Mashur, seorang nelayan warga desa Bicabbi saat hendak mencari ikan di pinggir pantai desa setempat, ia terkejut saat meilhat benda mirip mayat manusia, setelah di dekati ternyata benda tersebut benar mayat manusia yang sudah tidak bisa di kenali.

“Setelah saya lihat ternyata mayat orang saya langsung teriak memanggil orang,” kata Mashur, warga yang pertamakali melihat mayat tersebut, Jum’at (06/04/2018).

Kabar penemuan mayat tersebut langsung tersebar dari mulut ke mulut di antara warga, akhirnya banyak warga yang datang ingin melihat langsung, petugas keposlian dari polsek dungkek juga mendatangi lokasi penemuan mayat dan melakukan identifikasi dan memeriksa sejumlah saksi, di antara warga ada salah seorang bernama Yuliatin (33), warga dusun Bujaan Desa Lapa laok, mengaku kehilangan keluarganya, setelah di lihat secara detail, Yuliatin yakin korban tersebut adalah orang tuanya bernama, Bahrowi, yang hilang saat melaut pada bulan Januari 2018 lalu.

“melihat ciri-cirinya pada bagian kepala dan bahunya, saya yakin ini bapak saya,” kata Yuliatin, saat melihat mayat korban di pinggir pantai.

Berdasarkan catatan laporan di kepolisian nomor :  LP/3/IV/2018/JATIM/RES SMP/SEK DNGK Tgl 20 Januari 2018 dan setelah di lakukan VER oleh medis Puskesmas Dungkek selanjutnya polisi menyerahkan mayat tersebut kepada keluarganya utk disemayamkan.

“kita langsung serahkan kepada keluarganya untuk di semayamkan,” kata Abd Mukid, kasubbag Humas polres Sumenep.

Korban Bahrowi, merupakan satu-satunya korban hilang saat perahunya tenggelam di sebelah utara pulau Giliiyang pada januari 2018 lalul saat melaut bersama teman-temannya. (Man/Emha).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *