Pena Madura, Sumenep, 07 November 2024 – Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura melalui dukungan terhadap petani, guru ngaji, dan anak yatim.
Pada periode keempat pengabdiaanya sebagai anggota DPRD RI, Said Abdullah berkomitmen terus memperjuangkan yang terbaik untuk masyarakat khususnya kelompok tani sebagai penjaga kedaulatan pangan.
Terbukti, Said Abdullah ketika hadir ditengah-tengah masyarakat selalu memberikan bantuan langsung kepada kelompok tani (Poktan), guru ngaji, serta santunan untuk anak-anak yatim.
Bagi Said, bantuan itu merupakan wujud nyata dari dukungannya terhadap dua pilar penting bangsa: petani sebagai penjaga ketahanan pangan dan guru ngaji sebagai pembentuk moral generasi muda.
Mengenai potensi besar pertanian Madura, menurut Said penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan tanah yang subur dan hasil bumi yang melimpah, Madura memiliki peluang besar untuk mandiri dalam ketahanan pangan. Namun, ia mengingatkan bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk mewujudkan potensi tersebut.
“Jika kita mengabaikan kebijakan yang mendukung petani, kita akan kehilangan kesempatan besar untuk membangun ketahanan pangan lokal yang kuat,” kata Said Abdullah.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya subsidi, akses permodalan, dan inovasi pertanian untuk memperkuat posisi petani di Madura. Dengan langkah-langkah ini, Madura diharapkan dapat menjadi daerah yang mandiri dalam ketahanan pangan, mampu memenuhi kebutuhan lokal tanpa bergantung pada daerah lain.
Politisi senior PDI Perjuangan ini berjanji akan terus memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat Madura, dengan fokus pada pemberdayaan petani dan penguatan pendidikan agama.
“Kehadiran saya bukan sekadar formalitas. Saya datang untuk memastikan bahwa pemerintah hadir bagi petani dan guru ngaji. Sebab, mereka adalah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan dan moralitas bangsa,” tutur Said.
Selain ketahanan pangan dan kelompok tani, politisi asal Sumenep itu menyampaikan pentingnya peran mushola dan pendidikan agama dalam membentuk karakter anak bangsa.
“Pendidikan agama di musala adalah landasan bagi pendidikan kebangsaan yang kuat. Di sinilah karakter generasi muda kita terbentuk. Oleh karena itu, perhatian terhadap musala dan pengajarnya harus ditingkatkan,” ujar Said Abdullah.
Lebih lanjut, Said menekankan bahwa guru ngaji memegang peranan vital dalam menjaga moralitas dan budaya lokal. Mereka adalah sosok yang berperan menanamkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat sejak dini.
Dukungan yang diberikan, menurut Said, bukan hanya berupa bantuan materi, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya memperkuat peran guru ngaji dalam mempertahankan akhlak dan jati diri masyarakat Madura. (Red/Emha).