Penamadura.com, Sumenep, 07 Oktober 2024 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melakukan langkah signifikan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan di wilayah kepulauan. Pada tahun 2024, Pemkab Sumenep mengalokasikan anggaran sebesar Rp 38 miliar khusus untuk infrastruktur jalan dan fasilitas publik di kepulauan, termasuk Pulau Kangean.
Kebijakan ini menjadi awal baru dalam usaha pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi tantangan berat bagi Sumenep. Pulau Kangean kini tak lagi dibiarkan tertinggal; jalan-jalannya telah diaspal hotmix, sama seperti jalanan di wilayah daratan Sumenep.
“Kami buktikan bahwa kepulauan juga berhak menikmati infrastruktur berkualitas,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, Eri Susanto, Kamis (07/11/2024).
Selain pengaspalan, Pemkab Sumenep juga membangun fasilitas produksi aspal, atau asphalt mixing plant (AMP), di Desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa. AMP ini memungkinkan produksi aspal beton langsung di lokasi, mempercepat proses pembangunan dan memangkas biaya transportasi material.
Hambatan terbesar pembangunan di kepulauan selama ini adalah keterbatasan anggaran. Namun, berkat usaha yang gigih, Pemkab berhasil memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, yang sebelumnya tidak pernah sampai ke wilayah kepulauan. “Ini adalah pencapaian luar biasa. Sebelumnya, DAK tidak pernah bisa masuk ke kepulauan, tetapi mulai 2022, dana ini sudah dapat dialokasikan ke sana,” tandas Eri.
Di tahun depan, Pemkab memastikan bahwa pembangunan jalan dari Batuguluk hingga Kangayan di Kangean akan selesai dengan kualitas yang setara dengan daratan. “Sumenep bukan lagi soal daratan atau kepulauan. Sekarang, kami pastikan setiap wilayah memiliki akses yang sama,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada jalan, DAK juga dialokasikan untuk peningkatan sanitasi sebesar Rp 14,8 miliar, program air bersih Rp 6,5 miliar, dan pengelolaan sumber daya air sebesar Rp 4,5 miliar. “Dana besar ini menunjukkan keseriusan Pemkab dalam menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang selama ini dihadapi warga kepulauan,” lanjutnya.
Eri juga mengakui bahwa pencairan dana pusat ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen yang kuat. “Butuh komitmen dan kerja keras. Bupati Fauzi tidak hanya duduk di balik meja, beliau langsung terjun mencari solusi dan dana untuk kemajuan Sumenep,” tutupnya.
Dengan langkah progresif ini, Pemkab Sumenep membuktikan bahwa kepulauan bukan lagi wilayah pinggiran yang terlupakan, tetapi bagian integral dari Sumenep yang terus mendapat perhatian dan dukungan pembangunan.(Man/Red)