PWNU Jatim Perkuat Komitmen Kerja Organisasi Pasca Muktamar

oleh
Rapat Koordinasi PWNU Jawa Timur di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri

Pena Madura, Nasional, 28 Desember 2021 – Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), berlangsung penuh dinamika, baik menjelang maupun pada saat berlangsungnya di Lampung. Namun, pasca muktamar, PWNU Jawa Timur menjadikan momentum penting untuk menata komitmen dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi di masa mendatang bagi para pengurusnya.

Hal itu terungkap dalam rapat khusus dipimpin Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH M Anwar Manshur, dan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar. Rapat berlangsung di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Selasa 28 Desember 2021, dipandu Sekretaris PWNU Jatim Prof Akh. Muzakki Grad Dip SEA, MAg, M Phil, Ph.D.

Dihadiri jajaran syuriah dan tanfidziyah, seperti KH Anwar Iskandar (Wakil Rais), KH Syafruddin Syarif (Katib Syuriah PWNU), KH M Hasan Mutawakkil Alallah, Prof KH Ali Maschan Moesa, KH Reza Ahmad Zahid, KH Abdus Salam Shohib, KH Ahmad Fahrur Rozi, KH Abdurrahman Alkautsar.

“Dinamika apapun yang terjadi selama muktamar ke-34 NU, harus dianggap selesai dan tidak boleh berkelanjutan agar kita semua bisa berpikir positif untuk NU ke depan,” tutur Prof Akh Muzakki, dalam keterangannya pada media, usai Rapat Gabungan PWNU Jatim tersebut.

Seperti diketahui, PWNU Jawa Timur tengah menyiapkan pembangunan Gedung Menara 17 yang pencanangannya telah dilakukan dalam rangkaian Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021. Dalam pembangunannya melibatkan segenap potensi organisasi dan dukungan dari umat Islam, khususnya warga Nahdliyin di provisi ini.

Di sinilah, dibutuhkan komitmen bersama dan kerja keras dan kerja sama di antara jajaran pengurus NU Jatim.
“Karena itu, dalam rapat gabungan, para masyayikh mengingatkan pentingnya fokus kerja agar program-program PWNU Jawa Timur bisa terlaksana dengan baik. Banyak bidang kini menjadi perhatian penting kami, seperti berdirinya universitas NU, Baitul Maal wa-Tamwil (BMT) di cabang-cabang,” tutur Prof Akh Muzakki, yang akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *