Pena Madura, Sumenep, 2 Oktober 2020 – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2020, Batik Rato Wirausaha Muda Sumenep (WMS), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memberikan pelatihan gratis membatik bagi anak usia dini. Kegiatan itu tidak lain sebagai upaya melestarikan batik yang merupakan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda.
Selain itu, Batik Rato WMS juga memberikan diskon besar-besaran untuk pembelian batik khusus dihari batik ini. Sontak, promo itu menarik minat pembeli untuk memborong batik khas Sumenep karya tangan kreatif para anak muda di kabupaten paling timur pulau madura itu.
Seperti yang dilakukan Tatik, salah satu pembeli yang sengaja datang ke Galeri Batik Rato WMS. Ia mengaku sengaja datang untuk berburu batik berkualitas dengan harga terjangkau.
“Alahmdulillah dapat yang bagus. Desingnya mewah, adem sesuai pokoknya dengan selera saya. Ini saya dapat dengan harga 350 ribu dapat potongan 100 ribu dari biasnya,” katanya, Jum’at (2/10/2020).
Warga kecamatan kota itu menjelaskan, jika kreasi Batik Rato WMS kualitasnya tak kalah dengan batik hasil produsen lain. Sementara untuk jenis batik yang ia suka yakni batik bercorak bunga dengan design keris khas Sumenep.
Untuk memperingati hari batik nasional itu, seluruh karyawan Batik Rato WMS kompak menggunakan baju batik karya mereka dalam beraktivitas. Berbagai corak batik khas icon Kota Sumekar mereka kerjakan. Ada keris, Masjid Jamik, Labang Mesem, Ayam Cukir hingga Kerapan Sapi.
Tim Bisnis Batik Rato WMS, Ach Junaidi menerangkan, pihaknya sengaja melakukan kegiatan promosi untuk memperingati hari batik nasional. Dengan kegiatan itu diharapkan generasi muda indonesia, khususnya di Sumenep akan semakin semangat untuk melestarikan budaya membatik.
“Promo besar-besaran ini harapan kita agar kecintaan masyarakat kepada batik khususnya batik sumenep semakin meningkat,” terangnya.
Menurut Jun, sapaan akrabnya, ia juga memberikan pelatihan batik bagi anak usia dini. Itu tidak lain karena baginya batik meruoakan bagian penting yang wajib dilestarikan.
“Makanya kita mulai mengenalkan Batik pada anak-anak. Ini agar kedepan anak-anak dan pemuda Sumenep mampu memberikan kontribusi agar budaya membatik tidak hilang terkikis zaman,” tuturnya.
Lebih lanjut Jun menjelaskan, Batik karya Rato WMS mempunyai ciri khas tersendiri. Dimana dalam setiap designnya pasti disisipkan keris sebagai icon Sumenep. Dengan begitu Kabupaten Sumenep bisa dikenal dimanapun.
Untuk diskon pembelian khusus di Hari Batik ini, Rato WMS memberikan potongan harga yang cukup tinggi, antara Rp, 50.000 ribu hingga Rp. 150,000, tergantung jenis dan corak batiknya.
Jika harga normal Rp. 600.000 saat ini hanya dijual Rp. 450.000. Harga normal Rp. 450.000 dijual Rp. 350.000. Bahkan untuk jenis batik non tulis, hanya dijual dengan harga Rp. 100.000 dari harga normal Rp. 150.000. (Emha/Man).