Penamadura, Sumenep 16 April 2021 – Pemerintah Kabupaten Sumenep akhirnya membuka pasar takjil untuk memberikan ruang kepada pengusaha UMKM menjual kuliner selama Ramadhan. Namun kali ini pasar takjil tidak dipusatkan di satu tempat melakukan dibagi diempat titik untuk menghindari kerumunan.
Wakil Bupati Sumenep, Hj Dewi Kholifah, saat meninjau pasar takjil di empat titik yaitu Kelurahan Pajagalan, Bangselok, Karangduak dan Kepanjin mengatakan, pembagian pasar takjil di empat kelurahan tersebut karena Pemerintah ingin terus menjaga zona hijau dan memberikan kesempatan para UMKM.
“memang kita masih menunggu zona hijau untuk Kabupaten Sumenep, yang kedua karena niatan kami ingin membantu para pelaku UKM terutama makanan minuman, biasanya mereka setiap bulan puasa mengais rizkinya bulan ramadhan,” kata Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Kholifah, saat meninjau pasar takjil Kamis sore (15/04).
Wabup berharap masyarakat dan pedagang tetap menjaga protocol kesehatan agar tidak menimbulkan klaster baru penyebaran covid-19, sehingga warga diharuskan memakai masker dan tidak berkerumun saat berbelanja.
“kenapa kami pisah menjadi empat kelurahan sehingga tidak terjadi kerumunan dan harapan kami masyarakat yang berbelanja tetap mematuhi protocol kesehatan,” terang orang nomor dua di pemkab Sumenep.
Sementara itu meski pembukaan pasar takjil kali ini terkesan dadakan dan baru dibuka pada hari ketiga bulan puasa, sejumlah pedagang mengaku senang karena bisa di ijinkan berjualan untuk mencari tambahan rizki selama bulan Ramadlan.
“ya kami sangat senang apalagi tadi jualan kami sempat borong sama Bu Wabup, kami jualan kulek lawu, bubur salaporan, pudeng pisang dan srikoyo ketan semuanya kuliner khas sumenep,” kata Kartini, Salah satu penjual takjil.
Pasar takjil akan terus dibuka hingga menjelang lebaran nanti, petugas satpol pp dan petugas kesehatan akan terus memantu pelaksanaan pasar takjil agar warga tidak berkerumun dan tetap mematuhi protocol kesehatan.(Man/Emha)