Pena Madura, Sumenep, 02 Februari 2021 – Kapal Motor Penumpang Dharma Bahari Sumekar atau DBS III nekat memberangkatkan kapal menuju Pulau Kangean disaat ada larangan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kapal yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Sumekar itu, memang terlihat sejak sore sudah beraktivitas menaikkan penumpang dan barang. Kapal dengan rute Pulau Kangean dan Sapeken itu berangkat dari Pelabuhan Kalianget sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat berangkat, dibeberapa sisi kapal terlihat penuh dengan barang. Selain itu penumpang yang naik juga terlihat banyak, mungkin karena sudah sekitar satu minggu tidak ada kapal berangkat.
Manager Operasional Kapal DBS III, Bambang Supriyo usai memberangkatkan kapal kepada media tidak memastikan apakah pelayaran hari ini sudah mendapat izin KSOP. Namun ia mengaku sudah mengajukan permohonan melampirkan rilis BMKG.
“Sesuai permohonan kami sudah menyampaikan bahwa kondisi cuaca sejak tanggal 1 (Febriari.red) ada penurunan cuaca. Jadi dasar dari BMKG itu saya lampirkan untuk memohon KM DBS 3 untuk masuk jadwal reguler,” katanya kepada awak media, Selasa (2/2/2021).
Saat diminta kepastian apakah pelayarannya sudah mendapat izin KSOP atau tidak, Bambang mengaku pihaknya sudah membuat pernyataan. Artinya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kapalnya akan berlindung atau menunda keberangkatan.
“Sesuai komunikasi kami ke KSOP, dengan data itu kami membuat pernyataan bahwasanya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kapal itu dihimbau untuk berlindung atau menunda keberangkatan dipelabuhan yang dituju,” terangnya.
Ia melanjutkan jika penumpang keberangkatan kali ini mayoritas tujuan ke Pulau Sapeken. Sementara jumlahnya menurutnya hanya dua ratusan orang saja.
“Untuk hari ini mayoritas penumpang Kalianget-Sapeken. Itu karena satu pekan kemarin tidak ada pelayaran hanya satu-satunya KM DBS 3. Untuk jumlah penumpang tadi sekitar dua ratusan,” jelasnya sambil mengingat-ngingat.
Sementara Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Supriyanto dihari yang sama melarang dan menunda seluruh aktivitas pelayaran di Pelabuhan Kalianget. Hal itu karena terjadi cuaca buruk dengan ketinggian gelombang antara 2,5 sampai 4 meter.
penundaan aktivitas pelayaran di Pelabuhan Kalianget sudah dilakukan sejak 28 januari 2021, dan pada pagi tadi diperpanjang hingga tiga hari kedepan karena kondisi gelombang tidak memungkinkan untuk kegiatan pelayaran.
“Sesuai surat edaran pertama, penundaan pelayaran seharusnya sampai hari ini, Selasa 2 Februari 2021. Namun per tadi pagi kami kembali menerima update cuaca dari BMKG sehingga penundaan pelayaran diperpanjang untuk tiga hari ke depan,” katanya kepada awak media saat ditemui dikantornya, Selasa (2/2/2021).
Lebih lanjut Supriyanto menambahkan, penundaan aktivitas pelayaran itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem. Dengan demikian pihaknya memastikan tidak akan memberikan izin kepada operator untuk beraktivitas.
“Semua rute pelayaran sementara ditangguhkan,” jelasnya. (Emha/Man)