Pena Madura, Sumenep, 17 November 2019 – Pimilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep akan digelar pada tahun 2020 mendatang, sejumlah partai politik mulai melakukan penjaringan calon. Bahkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menutup masa pendaftaran pada Jum’at (15/11/2019).
Partai berlambang bola dunia besutan KH. Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu menjadi jujukan beberapa tokoh, karena merupakan pemenang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan memperoleh 10 kursi di DPRD Sumenep.
Beberapa tokoh mulai dari ulama, birokrat, profesional hingga pemuda berebut rekom untuk bisa jadi Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup). Salah satunya yakni KH Unais Ali Hisyam yang merupakan Pengurus Dewan Syuro DPP PKB.
Keinginan yang memantapkan niatnya maju sebagai Cabup Sumenep karena tidak lain banyaknya persoalan di kabupaten paling timur Madura yang harus dibenahi, salah satunya penataan birokrasi guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
“Ada sejumlah poin yang menjadi alasan saya ikut maju di Pilkada Sumenep tahun 2020. Salah satunya soal penataan birokrasi yang profesional dan bersih dari korupsi,” kata Cucu Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Ahmadiyah Mudzhariyah, KH Ali Wafa Muharror itu. Minggu (16/11/2019).
Lebih detail Unais memaparkan, secara profesional dimaksud birokrasi di bumi Sumekar ini harus selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Sebab, peran para birokrat pada hakikatnya memikirkan pembangunan dan pelayanan bagi masyarakat.
“Birokrasi harus bebas dari praktek korupsi, agar tidak menjadi penyakit yang membahayakan bagi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Selain itu, beliau juga akan melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan Insfrastruktur. Semisal, Sumenep zero hole (bebas jalan berlubang). Menurutnya di Kabupaten paling timur pulau madura saat ini masih terdapat banyak jalan berlubang, sehingga hal itu perlu disikapi serius dan ditangani secara serius pula.
Tak cukup itu, persoalam banjir juga menjadi prioritas untuk dicarikan solusinya. Karena hingga kini masih banyak lokasi di jalan raya Sumenep yang rawan genangan air bahkan bisa menjadi banjir. Contohnya, di jalan raya areal perkotaan.
“Antisipasi banjir, terutama di lokasi vital, di jalan raya di wilayah kota, termasuk juga di desa,” tambahnya.
Bahkan, di sektor peningkatan ekonomi masyarakat dibumi sumekar juga menjadi alasan niat mulia Kiai Unais untuk maju menjadi Bupati Sunenep. Beliau akan memperbaiki pasar dari hasil produksi para petani dan hasil laut.
“Pasar harus diperbaiki, penataan pasar yang menjadi pusat perputaran uang yang bisa dijangkau oleh banyak orang, dan juga nyaman, representatif dan aman,” pungkas kader tulen PKB ini.
Niat mulia dari KH Unais Ali Hisyam disambut semangat dan dukungan dari beberapa ulama di Sumenep. Salah satunya, Kiai Qusairi yang secara tegas menyatakan dukungan kepada Kiai Unais maju bacabup lewat PKB. Menurutnya, sosok Kiai Unais menjadi salah satu refresntasi unsur ulama untuk membawa Sumenep lebih baik dan masyarakatnya lebih sejahtera.
Dalam pandangan Kiai Qusairi, rekam jejak politik Kiai Unais sudah tak diragukan lagi. Perjuangan membesarkan PKB Sumenep perlu mendapat perhatian khusus dari para elit PKB di Jakarta karena ia sudah menjadi anggota DPRD sejak 1999 hingga anggota DPR RI tahun 2019.
“Saya yakin kiai unais dapat rekom dari PKB jadi Cabup. Dan Insaallah akan menjadi Bupati Sumenep periode 2021 – 2026. Mari kita dukung dan doakan beliau,” ungkapnya. (Emha/Man).