Pena Madura, Sumenep, Selasa 19 Februari 2019 – Menanggapi tuduhan masiswa yang tergabung dalam Front Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS), terkait posisi Nurfitrina yang diduga masih menjabat sebagai komisaris, pihak Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar Sumenep angkat bicara.
Dalam jumpa persnya, Direktur Utama BPRS Bahkti Sumekar, Novi Sujatmiko menerangkan, jika istri Bupati Sumenep, A. Busyro Karim tersebut sudah mundur sejak bulan Juni 2018 lalu. Bahkan pihaknya sudah memberitahukan perihal pengunduran diri Nurfirtiana itu ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jadi saya klarifikasi, bahwa Ibu Nurfitriana sudah tidak lagi menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BPRS, bahkan kita sudah melaporkan ke OJK,” tegasnya. Selasa (19/02/2019).
Dalam kesempatan itu, Novi juga menunjukkan surat pengunduran dari Nurfitriana tertanggal 28 Juni 2018, yang ditujukan kepada pemegang saham pengendali di PT. BPRS Bhakti Sumekar.
Dalam surat yang di tandatangani Nurfitriana dengan materai tempel enam ribu tersebut, dijelaskan perihal pengunduran dirinya karena ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur pada Pemilu yang akan digelar 17 April mendatang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dengan mundurnya Nurfitriana sebagai Anggota Dewan Komisaris, saat ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumenep yang bergerak disektor perbankan tersebut hanya memiliki dua orang komisaris saja. Diantaranya Komisaris Utama dijabat oleh Drs. R. Idris, MM, dan KH. M. Taufiq Rahman, FM sebagai Komisaris Anggota.
Sebelumnya pada 28 Januari 2019 lalu, FKMS menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, terkait pengangkatan direksi PT Sumekar, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai bermasalah.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga menyinggung pengangkatan Nurfitriana sebagai Komisaris BPRS awal tahun 2018 lalu yang ditengarai berbau nepotisme, mengingat Nurfitriana adalah istri Bupati Sumenep, A. Busyro Karim.
Tak hanya itu, menurut mahasiswa ada kabar bahwa Nurfitriana belum mundur dari jabatannya meski sudah berstatus Caleg Provinsi Jawa Timur. (Emha/Man)