Berbagai Pihak Apresiasi Kegiatan Pelangi di Sumenep KJS-BAPPEDA

oleh

Pena Madura, Sumenep, 15 November 2018 – Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) bekerjasama dengan Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) setempat akan menggelar kegiatan Pelangi di Sumenep, Sabtu malam, 17 November 2018.

Meski belum terlaksana, namun konsep kegiatan yang akan berlangsung di Lapangan Kesenian Semenep (LKS) ini sudah mendapat apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya karena akan menampilkan parade seni-budaya suku dan etnis nusantara yang ada di kabupaten paling timur Pulau Madura.

“Kami sangat tertarik dengan konsep kegiatan ini. Awalnya saya mengetahui bahwa akan ada event ini di pamflet yang beredar di media sosial. Lalu kami kontak panitia untuk menanyakan sejumlah hal,” ujar salah seorang Pengurus Komunitas Mahasiswa Mandar Indonesia, Rahmad.

Setelah berbincang dengan panitia, sambung dia, pihaknya merasa tertarik untuk turut terlibat. “Karena masih sangat jarang ada kegiatan parade seni suku nusantara dalam satu pentas,” tambahnya.

Setali tiga uang, salah satu tokoh etnis Tionghoa di Sumenep, Imam Santoso, mengaku sangat mengapresiasi konsep kegiatan Pelangi di Sumenep. Menurut dia selama ini sangat jarang, bahkan belum pernah ada, event di Sumenep yang mengumpulkan semua suku dan etnis.

“Sebagai saah satu etnis di Sumenep kami merasa dihargai karena bisa terlibat dalam upaya melestarikan seni budaya suku dan etnis nusantara. Selama ini belum pernah ada event di Sumenep yang mengumpulkan semua suku dan etnis,” ujarnya.

Seperti diketahui, suku-etnis nusantara yang akan menampilkan seni budaya dalam kegiatan Pelangi di Sumenep nanti ialah suku Madura, suku Bugis, suku Bajo, suku Mandar, etnis Arab dan etnis Tionghoa. “Event ini sengaja kami gelar untuk mengeksplore keragaman seni-budaya sekaligus upaya melestarikannya,” ujar Ketua KJS, Rahmatullah.

Selain parade seni-budaya, pada kegiatan ini juga akan ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serta deklarasi damai antar tokoh dari masing-masing suku dan etnis. Hal ini diharapkan menginspirasi banyak pihak untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keberagaman. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *