Pena Madura, Sumenep, 29 Juni 2022 – Untuk mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melarang sapi dari kepulauan masuk daratan.
Larangan itu bersifat sementara hingga kepastian penularan PMK di Kabupaten Sumenep terkendali. Apalagi saat ini kasus PMK di daratan mencapai 3.700 ekor lebih.
Antisipasi dini itu dilakukan pemkab agar penularan PMK tidak terjadi di kepulauan. Sementara ketersediaan vaksin PMK masih jauh dari kebutuhan populasi sapi di Kota Keris yang mencapai 383 ribu ekor.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi menerangkan, pihaknya saat ini melarang pedagang sapi dari kepulauan berdagang di wilayah daratan.
“Sementara pedagang dari kepulauan kita larang masuk ke daratan sampai PMK aman,” katanya, saat memantau pelaksanaan vaksinasi PMK, Senin 27 Juni 2022.
Saat ini, menurut Bupati Fauzi, kasus PMK di kepulauan masih nihil. Oleh karena itu jangan sampai ada sapi daratan masuk ke kepulauan karena bisa rentan penularan.
“Sementara berdasarkan laporan, di kepulauan aman belum ditemukan kasus PMK. Makanya vaksinasi kita lakukan di kecamatan yang terkena PMK dulu,” jelasnya.
Orang nomor satu di Sumenep itu menambahkan, penularan PMK banyak terjadi di pasar hewan sehingga jika sapi di daratan dibawa kembali ke kepulauan bisa berpotensi menularkan.
“Kita himbau para pedagang di kepulauan untuk tidak berdagang dulu ke Sumenep. Khawatir sapinya tidak laku lalu dibawa kembali ke kepulauan itu bisa membawa wabah ke sana,” tambahnya.
Sementara untuk vaksinasi untuk sapi di wilayah kepulauan, saat ini Pemkab Sumenep masih mengajukan penambahan sebanyak dua ribu dosis.
Untuk tiga ribu dosis yang diterima sebelumnya hanya cukup untuk vaksinasi pada sapi di wilayah daratan yang selama ini menjadi titik ditemukannya kasus PMK.
Perlu diketahui, Pulau Sapudi Sumenep merupakan salah satu wilayah penghasil sapi Madura terbaik dan terbesar di Jawa Timur.
Sapi dari Pulau Sapudi dikenal memiliki daging yang lebih harum dan lebih empuk dari sapi pada umumnya. (Emha/Man).