Pena Madura, Sumenep, 6 Maret 2021 – Hingga kini tiga orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Brasil 2 yang tenggelam pada Senin, 15 Februari 2021 lalu, hingga kini belum ditemukan. Sementara bangkai kapal porsen pencari ikan itu hingga kini belum juga bisa dievakuasi.
Berdasarkan keterangan para ABK yang selamat, kemungkinan ketiga korban berada dibadan kapal. Karena saat detik-detik kapal akan tenggelam diketahui mereka mengikatkan diri ke badan kapal.
Meski sudah 21 hari sejak kejadian, hingga kini keluarga korban masih penasaran dan ingin memastikan kondisi keluarganya. Apakah benar-benar berada di badan kapal atau tidak.
Kepala Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Moh. Saleh menerangkan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk mengusahakan penyelaman agar kondisi dibawah laut di ketahui.
“Kami sudah berusaha ke Komando Pasukan Katak (Kopaska.red), dari sana meminta agar pemerintah kabupaten yang melakukan koordinasi agar penyelaman bisa dilakukan,” katanya, Sabtu (6/3/2021).
Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten Sumenep memfasilitasi permohonan penyelaman kepada Kopaska, agar segera bisa dipastikan apakah benar ketiga korban berada di badan kapal atau tidak.
“Jadi kami sangat berharap Bapak Bupati yang baru dan Pemkab Sumenep bisa memfasilitasi ini. Bukan apa-apa, keluarga korban hanya ingin tahu kepastiannya. Jika memang ketiga korban tidak ada disana, ya sudah kami menerima,” jelasnya.
Lebih lanjut Moh. Saleh menerangkan, kedalaman laut yang menjadi titik tenggelamnya KM Brasil 2 sekitar 40 meter. Untuk medan itu dibutuhkan penyelam profesional yakni dari Kopaska.
Sementara identitas tiga nelayan yang masih hilang yakni Juma’awam dan Harun, alamat Desa Lobuk dan Zainuddin alamat Desa Kapedi, Kecamatan Bluto. (Emha/Man).