Pena Madura, Sumenep 07 Januari 2020 – Angin kencang disertai hujan deras mengakibatkan 6 bangunan rusak ringan dan rusak berat di Kecamatan Pasongsongan Sumenep, sementara satu korban mengalami patah tulang setelah tertimpa material bangunan Musholla yang roboh.
Saat kejadian pada minggu sore (05/20) korban bernama Liahmad (15) sedang bersiap-siap Sholat magrib berjama’ah di Mushollah Almukhlisin tempatnya mengaji setiap hari, tiba-tiba angin kencang datang dari barat, kemudiaan santri di suruh lari keluar, namun salah satu santri tertimpa jendela musholla yang roboh mengenai betisnya sebelah kanan hingga patah tulang.
“Setelah ngaji sore itu kami siap-siap mau sholat magrib berjama’ah tiba-tiba angin kencang datang kami semuablari keluar tapi satu anak kakinya tertimpa material bangunan yang roboh,” kata Subairi, Guru ngaji korban, Senin (06/01/2020).
Kapolres Sumenep Akbp. Deddy Supriyadi bersama Dandim 0827 Ato Sudiatna bersama anggotanya turun ke lokasi untuk membantu proses evakuasi sejumlah bangunan yang rusak dan menyerahkan bantuan material serta santunan kepada korban patah tulang di Desa Perancak Pasongsongan Sumenep.
“Puting beliung di Desa ini ada beberapa bangunan yang rusak salah satunya Mushollah ini,” kata Kapolres Sumenep.
Lokasi musholla yang menjadi korban puting beliung terletak dibawa bukit yang berjarak sekitar 1 km dari jalan raya, sehingga anggota Polres dan kodim yang turun ke lokasi harus naik motor roda dua atau jalan kaki.
Sedikitnya lima rumah dan satu musholla yang tersebar di dua Desa rusak akibat disapu angin puting beliung, yaitu di Desa Perancak dua rumah dan satu mosollah mengalami rusak berat, sementara di Desa Campaka ada tiga rumah rusak sedang dan rusak berat.(Man/Emha)