Pulang Terpaksa Karena Wabah Corona, Tiga Pelajar China Asal Sumenep Curhat Bareng P2NOT

oleh
3 Pelajar China foto Bareng BNN Sumenep dalam rangka Meet & greet Bareng P2NOT

Pena Madura, Sumenep 10 Februari 2020 – Menempuh pendidikan dengan fasilitas beasiswa di luar Negeri merupakan prestasi yang patut kita ajungi jempol. seperti tiga Pelajar China asal Kabupaten Sumenep, Jawa timur. Direktur Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Obat-obatan Terlarang (P2NOT) Zamrud Khan mengajak ketiga pelajar tersebut untuk berbagi cerita tentang kehidupan mereka yang harus pulang karena mewabahnya virus Corona saat ini.

Ketiga Pelajar tersebut adalah pertama; Fikri Haikal (22) warga Desa Mandala Kecamatan Gapura Sumenep, dia saat ini menempuh pendidikan di Huaqiao University di Kota Xiamen, Provinsi Fujian jurusan Bahasa dan Budaya saat ini sudah semester 4 dengan beasiswa dari Pemerintah China.

Selain Haikal ada juga seorang mahasiswi bernama Maftuhatus Sobah Futrotil Habitat (20) warga Desa Bulla’an Kecamatan Batu Putih, menempuh pendidikan dengan biaya beasiswa dari Pemerintah China di Fuzhou University di Kota Fuzhou Provinsi Fujian mengambil jurusan ekonomi, Saat ini gadis yang biasa di Iif tersebut sudah semester 3.

Kemudian saru pelajar lainnya yaitu Akhmad Naufal (18) warga Batu Putih Laok Kecamatan Batu Putih, saat ini dia sedang belajar di Guangxi overseas chinese school kelas 2 atau setingkat SMA, di kota Nanning Provinsi Guangxi, dengan beasiswa dari LKPBT Jawa Timur.

Ketiganya berbagi cerita manis dan pahitnya menjadi pelajar di negeri orang dalam acara meet & Greet yang digelar Direktur Direktur P2NOT Zamrud Khan di ssalah satu Kafe di Kota Sumenep, Fikri Haikal, salah satu mahasiswa berharap penyakit Corona di tempatnya menimba ilmu saat ini segera selesai. Sehingga ia bersama pelajar lainnya bisa segera kembali melanjutkan studynya.

“Kami hanya berharap, wabah penyakit ini segera teratasi. Sehingga kami bisa segera kembali ke kampus untuk melanjutkan pendidikan,” harapnya, senin (10/02/2020).

Ada cerita pilu yang mereka sampaikan bahwa beasiswa yang di terima di tempat mereka belajar sebenarnya sangat pas-pasan bahkan kadang kurang untuk biaya hidup sehari-hari disana, sehingga harus oleh orang tuanya yang hidup sebagai petani di desanya masing-masing, bahkan yang lebih miris lagi sejak mewabahnya virus Corona di Wuhan Pada pertengahan januari lalu, mereka harus segera pulang, semmentara tabungan tidak sehingga dengan terpaksa mereka harus mencari pinjaman ke teman-temannya untuk sekedar beli tiket pesawat pulang ke Indonesia.

“Kemaren pas saya mau pulang saya tidak punya uang, sedangkan situasi tidak memungkinkan  bertahan disana, sehingga terpaksa harus cari pinjaman untuk beli tiket,” kata Haikal.

Mereka sebenarnya sangat berharap ada kepedulian dari Pemerintah daerah di Sumenep seperti mahasiswa papua yang belajar di China mereka selain dapat beasiswa dari Pemerintah China, mereka juga dapat subsidi dari pemerintah daerah di Papua.

Zamrud khan, Direktur P2NOT mengaku bangga dengan prestasi yang di raih para pelajar China asal Sumenep tersebut sehingga bisa belajar dengan biaya pemerintah china, namun pria yang juga berprofesi sebagai advokat tersebut mengaku prihatin karena pemerintah daerah Sumenep tidak peduli dengan mereka, sehingga mereka harus pulang dari china dengan biaya sendiri.

“Kami terus terang bangga karena dengan prestasinya mereka bisa mendapatkan beasiswa belajar di china, seharusnya mereka diperhatikan oleh pemerintah karena mereka ini aset masa depan bangsa,” kata Zamrud Khan, direktur P2NOT.

Zamrud, juga berjanji akan membantu mereka meringankan bebannya seperti pengurusan perpanjangan paspor yang sebentar lagi akan berakhir, Zamrud juga meminta mereka agar bisa menjadi duta P2NOT mengkampanyekan anti Narkoba kepada teman-teman sesama pelajar Iindonesia di China.

“Kami berharap mereka bisa menjadi duta narkoba di tempat mereka belajar agar bisa saling berbagi informasi tentang narkoba disana,” terang Zamrud menambahkan.

Meet & Greet bersama pelajar china asal Sumenep tersebut di hadiri kepa BNN Sumenep Bambang Sutrino dan anggota Satnarkoba Polres Sumenep.[Man/Emha]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *