Penamadura.com, Sumenep 26 Januari 2019 – Setiap musim hujan Jalan poros Desa Kolo-Kolo Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep, Madura Jawa timur, kondisinya sangat memprihatinkan karena becek dan tidak bisa di lalui kendaraan bermotor, bahkan warga jalan kiki pun harus pelan melewati lumpur sepanjang jalan.
Salah satu toko masyarakat Desa Kolo-Kolo, Sahaman, mengeluhkan kondisi jalan karena ketika musim hujan susah dilewati, untuk pejalan kaki aja harus pelan-pelan karena kondisinya becek dan berlumpur.
“kalau musim hujan jalannya ke selatan tidak bisa dilewti kendaraan karena berlumpur sepanjang jalan,” kata Sahaman, tokoh masyarakat kolo-kolo, Sabtu (26/01/2019).
Sahaman, mengatakan jalan Desa Kolo-Kolo dari dusun Jembu yang terhubung dengan beberapa dusun di wilayah selatan sepeti dusun Aeng Larangan, Aeng Pao, Kalepak dan beberapa dusun lain, tahun 2018 lalu mendapatkan program pengerasan jalan dari pemerintah, namun sampai sekarang belum dilakukan pengaspalan, sehingga kalau musim hujan jeadi berlumpur.
“Ini sudah dilakukan pengerasan tapi sampai sekarang dibiarkan tidak ada pengaspalan mau dilewati saja susah,” Jelas Sahaman.
Kepala Desa Kolo-Kolo, Saini, mengatakan pembangunan jalan 2019 akan di fokuskan ke wilayah selatan melanjutkan jalan aspal yang sudah ada, namun saat ini masih menunggu kondisi cuaca, sebab kalau musim hujan pembangunan jalan tidak mungkin bisa dilakukan.
“untuk 2019 pembangunan jalan akan difokuskan ke wilayah selatan,” kata Saini.
Desa Kolo-Kolo wilayah selatan memang banyak yang belum beraspal, sehingga jalan penghubung antar dusun masih berupa jalan tanah, pengerasan pun masih belum merata, sehingga saat musim hujan aktivitas perekonomian harus dilakuan dengan jalan kaki, termasuk guru-guru sekolah harus rela berjalan kaki menuju sekolah, seperti SDN Kolo-kolo II di Dusun Jembu dan SDN Kolo-kolo III di Dusun Aeng Larangan.Man/Emha