Pena Madura, Sumenep, Selasa 23 Januari 2018- Hadiah tima panas yang bersarang di lutut pelaku pencurian dengan kekerasan, Mohammad Sirat (33), warga Desa Jabaan, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak membuatnya jera melanjutkan hobinya melakukan pencurian dengan kekerasan. Terbukti setelah bebas dari penjara pertengahan Desember 2017.
Sirat yang memiliki julukan “Si Raja” tega tersebut kembali berulah bahkan lebih gila lagi, karena sesaat setelah di tangkap satuan reserse dan criminal (Reserse) Polres Sumenep dan di minta untuk menunjukkan tempat persembunyian temannya. Namun pelaku malah berusaha menyerang dan merebut senjata milik polisi, alhasil polisi langsung memberikan hadiah tima panas yang bersarang di dadanya dan pelaku pun tewas.
Menurut catatan kepolisian polres sumenep, sejak bebas pertengahan desember 2017 lalu, pelaku langsung kembali beraksi melakukan pencurian dengan kekerasan di sejumlah tempat di wilyah hokum polres sumenep, berdasarkan laporan para korban dan pengakuan pelaku sendiri sudah delapan beraksi.
“Akhir desember dua kali dan para bulan januari sebanyak enam kali,” kata kompol, Endri Prasetyo Utoro, Kabag Ren Polres Sumenep, Selasa (23/1/2018).
Pelaku di tangkap satuan reserse dan criminal polres sumenep pada senin sore (22/01/2018) saat menonton lomba burung merpati di desa pamolokan sumenep, polisi yang sudah lama mengincar pelaku langsung melakukan penangkapan, saat di tangkap pelaku sendirian dan tanpa ada perlawanan, kemudian pelaku di minta untuk menunjukkan beberapa tempat kejadian perkara melakukan eksekusi perampasan.
Ada empat TKP yang sempat di tunjukkan tersanka dan semuanya di wilayah Kecamatan Rubaru, dan ketika di minta menunjukkan tempat persembunyian temannya pelaku tiba-tiba berusaha kabur dari ptetugas, sehingga sempat terjadi gulat dan pelaku berusaha merebut senjata polisi, sehingga petugas Kepolisian Resort (Polres) Sumenep langsung menembak pelaku dan mengenai bagian dada sebelah kiri.
“Tembakan peringatan tidak di indahkan oleh pelaku sehingga polisi langsung melumpuhkan dengan tembakan tima panas,” terangnya.
Selanjutnya jenazah pelaku di bawa ke rumah sakit daerah moh. Anwar sumenep untuk di lakukan otopsi, setelah selesai otopsi jenazah pelaku langsung di serahkan ke keluarganya untuk di kebumikan.
Dalam catatan kepolisian polres sumenep, pelaku pernah di tangkap dengan kasus yang sama pada tahun 2014, saat itu pelaku juga melakukan perlawanan cukup gila dengan menyerang petugas dan menyebabkan kasat resktrim polres sumenep, Ipnu Gede, mengalami luka bacok di lenganya. Pelaku kemudian melarikan diri dan berhasil di lakukan pengejaran dan penangkapan di tempat persembunyiannya di Kalimantan. (Man)