Pena Madura, Sumenep 24 Oktober 2019 – Banyaknya Sekolah yang tidak punya gedung perpustakaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta pihak sekolah kreatif memanfaatkan pojok-pojok ruang kelas dijadikan perpustakaan mini.
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Bambang Iriyanto, melalui Kepala bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Disdik Sumenep, Abd Kadir, mengatakan hal tersebut untuk menyikapi belum adanya gedung perpustakaan di sejumlah sekolah saat ini.
“Sedikit ruang kelas itu di-setting menjadi tempat membaca siswa yang telah tersedia buku bacaan sesuai kemampuannya. Bisa memanfaatkan pojok-pojok kelas yang ada,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sumenep. Abd Kadir, Kamis (24/10/2019).
Sehingga menurut Kadir, sapaan akrab Abd Kadir, siswa tidak perlu keluar kelas lagi untuk membaca buku, karena didalam kelas sudah ada ruang baca atau perpustakaan mini yang memanfaatkan pojok kelas.
“Sudah bukan waktunya lagi siswa datang berbondong-bondong ke gedung perpustakaan, cukup manfaatkan ruang kecil (pojok kelas) itu menjadi ruang baca, sediakan buku di sana,” terangnya.
Disamping itu menurut Kadir, Terkait dengan anggaran pembelian buku, sekolah bisa menyisihkan 20 persen dana BOS untuk pembelian buku. Jadi, tidak ada alasan lagi sekolah untuk tidak memiliki buku bacaan bagi siswanya.
Pihaknya yakin jika setiap tahun sekolah bisa menggunakan 20 persen dana BOS itu dimanfaatkan untuk membeli buku bacaan siswa, maka siswa tidak akan kekurangan buku bacaan disekolah.
“Buku yang disediakan juga harus variatif agar siswa tidak bosan. Kalau bukunya tidak berubah, maka itu akan memicu malasnya siswa untuk membaca,” terang Kadir.
Dana Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, dari 656 Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada, sebanyak 289 diantaranya belum memiliki gedung perpustakaan sebagai penunjang bagi sekolah agar mendorong siswanya rajin membaca.Man/Emha