Bersepakat dengan Camat, PT KEI Mundur dari Proyek Eksplorasi Migas di Kangean

oleh
Bersepakat dengan Camat, PT KEI Mundur dari Proyek Eksplorasi Migas di Kangean

Pena Madura, Sumenep, 27 Juni 2025 – Setelah mendapat penolakan massif dari masyarakat di Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, PT Kangean Energy Indonesia (KEI) dan Camat Arjasa secara resmi menandatangani kesepakatan untuk mundur dari rencana eksplorasi migas di wilayah tersebut.

Kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Pihak KEI dan Canat Arjasa setelah forum jajak pendapat yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Arjasa.

Sebelumnya aksi unjuk rasa besar-besaran digelar oleh masyarakat Kangean pada 16 Juni 2025, yang berhasil menarik perhatian luas dan memicu perubahan kebijakan.

Kesepakatan yang ditandatangani oleh pihak kecamatan dan perusahaan tersebut dipandang sebagai hasil konkret dari perjuangan panjang yang dilakukan oleh Forum Kepulauan Kangean Bersatu (FKKB).

Melalui perjuangan dan mobilisasi massa, masyarakat berhasil mengungkapkan penolakan mereka terhadap rencana eksplorasi migas yang dianggap dapat merusak lingkungan dan mengancam kehidupan warga setempat.

Juru bicara FKKB, Hasan Basri, dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis, 26 Juni 2025, menyatakan bahwa meski kesepakatan tersebut menjadi kemenangan awal, perjuangan mereka belum berakhir.

Hasan menegaskan, FKKB akan terus melakukan konsolidasi untuk memperluas penolakan dan memastikan tidak ada aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh PT KEI di masa mendatang.

“Kami nyatakan kemenangan ini sebagai langkah pertama. Namun, kami akan terus memantau dan jika ada upaya apapun untuk melanjutkan proyek ini, kami siap menggelar aksi lebih besar,” ujar Hasan dengan tegas.

Dalam kesepakatan yang tercatat, PT KEI diharapkan menghormati keputusan warga untuk menunda semua aktivitas eksplorasi migas, termasuk survei atau sosialisasi lebih lanjut. Pihak kecamatan pun diharapkan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang melanggar perjanjian ini.

Masyarakat Kangean yang sebelumnya khawatir dengan dampak jangka panjang eksplorasi migas terhadap lingkungan dan mata pencaharian mereka, menyambut positif kesepakatan ini.

Namun, mereka tetap mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan untuk menjaga agar kesepakatan tersebut dihormati oleh semua pihak.

“Kami akan tetap tenang, tetapi jika ada yang berusaha melanggar, kami akan bertindak tegas. Kami percaya bahwa pihak kecamatan dan PT KEI akan menepati janji mereka,” tambah Hasan.

Ke depan, FKKB akan terus memperjuangkan hak-hak warga Kangean, tidak hanya terkait dengan proyek migas, tetapi juga terkait dengan isu-isu sosial dan lingkungan lainnya.

Aksi-aksi massa yang lebih besar kemungkinan akan digelar jika ada indikasi bahwa pihak-pihak tertentu berusaha merusak konsensus yang sudah tercapai. (Red/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *