Rekomendasi Tempat Wisata Liburan Idul Fitri di Sumenep

oleh

Penamadura.com, Sumenep 03 April 2025 – Libur panjang idul fitri setelah mengunjungi keluarga , saudara dan kerabat, kita pasti mencari tempat wisata untuk mengisi liburan bersama keluarga, ada sejumlah wisata alam yang sayang kalau dilewatkan untuk dikunjungi di Kabupaten Sumenep, ujung paling timur di Madura.

 

Seperti kita tahu Kabupaten memiliki banyak tempat wisata alam dan wisata bersejarah seperti bangunan keraton yang masih sangat terawat sampai sekarang, Sumenep juga punya, bahkan wisata kesehatan satu-satunya di Indonesia ada di Kabupten Sumenep yaitu di pulau Giliyang yang memiliki kadar oksigen tertinggi setelah Yordania.

 

Sumenep juga cocok untuk wisata alam dan petualangan bagi mereka yang suka menjelajahi tempat-tempat yang belum terlalu ramai dikunjungi, ada wisata pantai, snorkling yang menawarkan keindahan alam bawah laut di Pulau Gili Labak.

 

berikut beberapa rekomendasi Wisata di Kabupaten Sumenep.

 

1. Pantai Lombang

Pantai ini berada di pesisir utara pulau Madura, tepatnya di Kecamatan Batang-Batang. Pantai Lombang memiliki hamparan pasir emasnya dengan garis sepanjang pantai yang dengan pohon cemara udang yang hijau dan rindang menciptakan suasana pantai yang syahdu dengan daya tarik tersendiri.

 

Warga di pantai Lombang juga sangat welcom dan ramah kepada pengunjung yang ingin menghabiskan liburnya di Panyai Lombang. Untuk menambah pengunjung betah berlama-lama di pantai, adA makanan ringan rujak pantai, kelapa muda yang dojajakan warga pengunjung pantai.

 

Selain wisata pantai, masih disekitar area pantai Lombang adA wisata unik yaitu kasur pasir, dimana setiap rumah warga memiliki 1 kamar khusus kasur pasir sebagai tempat beristirahat, tidur diatas kasur pasir menurut warga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, kasur pasir tidak gerah dan ridak lengket karena kasur pasir bukan sembarang pasir, setiap hari dibersihkan, pasirnya juga berwarna kuning emas sehingga menyatu dengan kulit manusia.

 

2. Pantai Salopeng.

Pada mulanya Pantai Slopeng adalah sebuah tempat bagi para nelayan untuk mencari ikan. Namun ada sebagian pengunjung dari berbagai penjuru banyak yang berekriasi ke pantai ini terutama ketika musim liburan anak sekolah atau hari-hari besar seperti hari raya.

 

Pantai Slopeng ini memiliki keunikan tersendiri, selain tempatnya mudah di jangkau, keindahan pemandangannya yang paling utama. Pantai slopeng memiliki pegunungan pasir yang putih bersih, banyaknya pohon kelapa dan siwalan menambah sejuknya suasana, indahnya dan damainya tempat ini sehingga pantas jika banyak orang yang melepas kepenatan dengan kesibukan sehari-hari di pantai slopeng ini. Sarana pendukung untuk menarik minat pariwisata, seperti; Panggung hiburan, pesanggrahan, gasibo, kantor, Toilet, taman hiburan dan sebagainya sudah tersedia untuk kenyamanan pengunjung.

 

Pantai Slopeng terletak kurang lebih 21 Km arah utara kota Sumenep. Akses menuju pantai Slopeng dapat ditempuh dari arah Pantai Lombang – Legung sekitar 25 km.

 

3. Pantai Sembilan

 

Pantai Sembilan Sumenep berlokasi di Pulau Giligenting, Desa Bringsang, pantai ini memiliki cekungan dengan pasir putih alami membentuk angka sembilan. Kawasan pantai memiliki air laut yang biru, membuat panorama alam di Pantai Sembilan menjadi spot foto yang alami. Kondisi pantai yang landai membuat wisatawan cukup nyaman untuk bermain air dibibir pantai. Umumnya, wisatawan datang pada pagi hari dan pulang pada sore hari sambil menunggu matahari terbenam, wisatawan yang ingin menikmati suasana malam di Pantai sembilan sudah tersedia tempat penginapan dibibir pantai dengan fasilitas yang cukup aman dan nyaman.

 

Bahkan pihak pengelola bersama warga juga sudah menyiapkan menu makanan seefood segar hasil laut langsung nelayan setempat yang bisa dipesan oleh pengunjung dengan harga terjanhkau, sehingga para pengunjung akan sangat terbantu menikmati liburan di pantai sembilan tanpa harus repot membawa bekal sendiri.

 

Wisatawan yang ingin datang ke Pantai Sembilan harus menyeberang dengan kapal. Jika berangkat dari Kota Sumenep, akses masuk dapat melalui Pelabuhan Tanjung, kemudian menyeberang ke Pelabuhan Desa Bringsang sekitar 30 menit. Lokasi Pantai Sembilan berada di sebelah pelabuhan dan hanya berjarak 350 meter sehingga dapat ditempuh dengan jalan kaki.

 

4. Gili Labak

Hamparan pasir putih mengelilingi Pulau Gili Labak menjadi Dayak tarik tersendiri yang bisa ditemukan pengunjung. Objek wisata ini juga memiliki garis pantai cukup Panjang, membentang sepanjang enam kilometer dengan luas lahan sekitar tiga hektar. Suasana pantai sangat tenang dan nyaman untuk istirahat. Pohon kelapa yang melambai tertiup angin membuat suasana pantai semakin nyaman. Ombak pantai cukup tenang, sehingga pengunjung dapat bermain air di pinggir pantai.

 

Pengunjung yang hobi menyelam sangat cocok berlibur ke tempat wisata yang terletak di Desa Kombang Kecamatan Talango Sumenep ini, pemandangan terumbu karang bawah laut sangat indah dan air laut yang jernih membuat pemdangan bawah laut sangat mudah terlihat, warga penjaga pantai juga sudah menyediakan alat selamat sederhana seperti kacang air dan plampung yang bisa disewa oleh pengunjung.

 

Perjalanan. laut ke Gili Labak cukup menantang bisa melalui Pelabuhan Kalianget atau Pelabuhan Tanjung Saronggi dengan waktu tempuh sekitar 2 jam menggunakan perahu tradisional.

 

5. Wisata E-Kasogi

 

Pantai e-Kasogi terletak di Dusun Nonggunong, Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Sumenep, sekitar 25 km arah selatan dari pusat kota Sumenep.

 

Selain sajian pemandangan berupa pantai, pengunjung juga dapat menikmati sejuknya udara hutan mangrove di sisi kanan dan kiri pantai. Untuk menyusuri hutan mangrove tersebut, pengelola wisata sudah menyediakan jembatan khusus terbuat dari susunan bambu disela-sela hutan mangrove.

 

Pengelola wisata ini ingin mengajak para pengunjung ikut menjaga kelestarian hutan mangrove yang sudah hampir punah karena ditebang oleh oknum tak bertanggungjawab.

 

6. Museum Keraton Sumenep

 

Museum Keraton Sumenep menempati bangunan di dalam kompleks Keraton Sumenep. Terletak di Jalan Dr Soetomo No 6 Kelurahan Pajahalan Simenep, lokasi ini menjadi destinasi wisata sejarah di Sumenep.

 

Museum Keraton Sumenep memiliki lima kompleks bangunan yang terdiri dari empat bangunan keraton dan satu Pemandian Putri Taman Sare. Pengunjung biasanya akan memulai kunjungan dari museum yang terdapat di sebelah selatan. Pada bagian tersebut, ada daftar nama-nama Raja dan Bupati Semenep berikut benda-benda kuno nersejarah peninggalan kerajaan.

 

Terakhir, pengunjung akan diarahkan ke Taman Sare yang menjadi lokasi pemandian Potre Koning. Wisatawan dapat mencuci muka denga air yang terdapat di kolam. Kegiatan ini dipercaya dapat membuat awet muda dan cara mudah untuk mendapat jodoh.

 

Namun, tidak semua bangunan dalam area keraton boleh dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya tempat tidur raja yang dibiarkan tertutup tidak boleh dimasuki pengunjung umum.

 

7. Wisata Relegi Asta Tinggi

 

Asta Tinggi adalah kawasan pemakaman khusus para Pembesar/Raja/Kerabat Raja yang teletak di kawasan dataran tinggi Desa Kebon Agung Sumenep yang dibangun sekitar tahun 1750M.

 

Kawasan Pemakaman ini direncanakan awalnya oleh Panembahan Somala dan dilanjutkan pelaksanaanya oleh Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I dan Panembahan Natakusuma II, bangunan di komplek Asta Tinggi ini merupakan bangunan kuno peninggalan kerajaan.

 

8. Wisata Relegi Asta Sayyid Yusuf

Berwisata religi ke Sumenep, kurang lengkap jika tidak nyekar ke makbarah Sayyid Yusuf Talango yang konon makamnya tidak diketahui oleh siapa pun.

 

Untuk sampai ke makbarah Sayyid Yusuf, harus menyeberangi lautan dengan menggunakan perahu (kapal tongkang) sekitar 10 menit perjalanan dari Pelabuhan Kalianget. Letaknya berjakarak 11 kilo meter ke arah timur dari Kota Sumenep menuju pulau Talango.

 

Menurut cerita penemuan makam Sayyid Yusuf bermula pada tahun 1212 H atau 1791 M saat Raja Sri Sultan Abdurrahman Pakutaningrat beserta rombongan dan prajuritnya berangkat dari keraton demi menyebarluaskan agama Islam di Bali. Ketika sang raja menyudahi syiarnya di Pulau Dewata tersebut, akhirnya pulang ke Sumenep dan berlabuh di pelabuhan Kalianget untuk bermalam akibat kelelahan. Saat bermalam, Sri Sultan terkejut melihat sinar yang sangat terang, seakan jatuh dari langit ke bumi di sebelah timur pelabuhan Talango.

 

Sri Sultan mengikuti mencari tanda jatuhnya sinar tadi masuk ke tengah hutan. Setibanya di titik sinar, Sri Sultan meyakini bahwa tempat ini adalah kuburan seorang wali keramat. Untuk meyakinkan itu beliau bermunajat kepada Allah SWT hingga menemukan petunjuk yakni jatuhnya selembar daun sukun di pangkuan. Setelah diperhatikan daun tersebut tertulis tulisan Arab “Hadza Maulana Sayyid Yusuf bin Ali bin Abdullah Al-Hasani”.

 

Selanjutnya Sri Sultan memasang batu nisan diberi nama sebagaimana di daun sukun tersebut. Raja kemudian menancapkan tongkat di dekat kuburan dan tongkat tersebut sampai sekarang menjadi pohon yang besar serta rindang untuk menaungi para pezirah.

 

9. Wisata Kesehatan Gili Iyang.

 

Pulau Gili Iyang, di Kabupaten Sumenep, Madura, terkenal akan reputasinya sebagai surganya udara bersih dan oksigen segar. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan), pulau ini diketahui memiliki kadar oksigen yang mengesankan, mencapai 20,9 persen, melebihi rata-rata daerah lainnya di Indonesia.

Pulau kecil yang terletak di ujung timur Sumenep ini, dengan luas 9,15 km2 dan didiami oleh 7.832 jiwa, telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari kesegaran udara yang langka.

 

Pengunjung dari arah Kota Sumenep harus menempuh jalur darat sekitar 1 jam ke arah timur Kecamatan Dungkek, kemudian naik perahu (taksian) sekitar 1 jam ke Pulau Gili Iyang.

 

Dari Dermaga Giki Iyang pengunjung naik motor dan akan.m diantar langsung ke titik nol untuk menikmati segarnya oksigen dan udara yang sangat sejuk.(man/red)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *