Pena Madura, Sumenep 25 Maret 2023 – Kembalinya tasrirul afkar dilingkungan NU dengan keberadaan ISNU yang memang diarahkan untuk mengedepakan intelektualitas, profesionalitas serta mempunya skil dan wawasan yang luas karena itu memang anggaran dasar anggaran rumah tangga NU mengarahkan agar ISNU itu mengabridit kader-kader NU yang di sektor birokrasi, tehnokrasi, pertguruan tinggi dan profesional termasuk teman-teman jurnalis.
Makna yang saya peroleh dari perjalanan hampir seluruh wilayah Indonesia itu ISNU mendapatkan tempat dalam rangka untuk mengapridit dari potensi2 yang dimiliki dan kedua menyalurkan dari apa yang dia ingin darma baktikan kepada NU melalui proses-proses, karena revalitas kembangkitan kembali intelektual NU di Indonesia melalui ISNU tidak kurang hari ini sudah 634 guru besar yang langsung menjadi pengurus ISNU, belum lagi kalau guru besarnya itu khusus di NU, jadi yang khusus ISNU saja 634 belum lagi doktornya belum lagi S2 nya ini sungguh tak terhitung jumlahnya, makna ini saya pesankan di dalam rangka pelantikan ISNU Kabupaten Sumenep adalah:
Pertama, Menjaga fikroh NU itu dikalangan pemikir NU, karena selama ini fikroh NU kalau dibangikan fikroh-fikroh cara pandang cara berfikir dari kaum intelektual yang lain itu bisa tarik menarik pandangan intelektual di negeri ini maka yang terpenting fikrohnya ISNU tidak lain adalah sesuai dengan kononisasinya embah Hasyim, yang kedua adalah sesuai dengan misi besar NU khususnya menyangkut ahlussunnah wal jama’ah annahdiyah ditengah-tengah dikampus pada umumnya itu ada gejala di aswajanisasi aswaja dianggap belenggu untuk orang berfikir bebas, berfikir untuk men engkuaria pemikiran-pemikiran diungkapkan kembali ingkuari ditemukan pandangan-pandangan jenuhnya kaum intelektual, saya minta yang pertama ini fikrohnya ISNU harus dalam posisi best onnya itu ahlussunnah wal jama’ah annahdiyah, dengan efinya adalah wal akhdu bijadidil ashlah, kalau yang almukhafadatu bil qadimissholeh yes itu sudah menjadi kehidupan kita sehari-hari, kalau menyangkut al-akhdu biljadidil ashlah yang menggunakan akal fikirannya untuk menemukan sesuatu yang baru karena memang zaman berobah maka dengan demikian itu menjadi ciri khas ISNU, itu yang pertama yang saya inginkan ISNU Menjadi motor untuk menjaga fikroh nahdiyah di negeri ini.
Kedua, Kemandirian ekonomi, walaupun di NU secara umum sudah ada lembaga perekonomian, tapi sisi yang kita sentuh untuk mengembangkan dan menyadarkan interpreunership di kalangan anak-anak muda itu harus kita segarkan terus, karena dengan kemandirian ekonomi inilah NU akan menjadi kuat, menjadi realisiensi, mandiri yang tidak tergantung pada pihak luarm bisa dari partai politik, dari pemerintah, bisa jadi pengusaha, kami menginginkan kita harus menadiri karena telah ditopang oleh kesejarahan yang tinggi, kita punya kebangsaan tingginya jumlah yang banyak, kalau di tambah dengan kemandirian ekonomi maka NU akan sangat besar lagi yang orang siapapun yang punya kepentingan dengan NU tidak mudah begitu saja untuk bisa “membeli” kepentingannya itu melalui NU, ini yang kedua kita harus menjadi virus untuk mendorong anak-anak muda untuk mengembangkan interpreunership feeliu nilai kewirausahaan itu harus ditingkatkan.
Ketiga, Dalam kontek memasuki abad ke 2 NU, maka yang terpenting juga adalah wearnes terhadap kepedulian terhadap perkembangan zaman, maka NU anak-anak muda ISNU “jangan jumud” jangan menutup diri inklaf tapi harus berani membuka diri baik dalam pikirannya dikonfrontir dengan pikiran-pikiran pihak luar itu yang kedua untuk menerima nilai-nilai baru dari perubahan zaman, karena memang perubahan zaman tidak bisa ditolak contohnya seperti kesigapan teman-teman main di IT karena IT yang mempengaruhi banyak orang, kalau NU melalui ISNU hadir dan menjadi opinion leader, menjadi resorsis opinion sumber-sumber dari pemberitahaan maka saya yakin ini menjadi sumber kekuatan yang mengajak dan mempengaruhi publik agar tadi ekonominya, pandangan fikrohnya betul-betul berjalan di jalan ahlussunnah wal jama’ah.
Keempat, Terakhir yang penting juga untuk teman-teman ISNU dan NU pada umumnya, coba lihat dari potensi lokal baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi budaya apa itu di intruder extrodus menjadi fintik kelebihan Sumenep secara kultur secara nasional apa itu harus di piarkan, kemudian potensi ekonomi seperti daerah wisata Sumenep yang memiliki 126 pulau itu ada potensi yang seharusnya bisa mendatangkan devisa bagi torism yang ada di Sumenep karena sumber divisa yang paling susten yang tidak memerlukan investasi banyak itu ya pariwisata.
Pariwisata ini menurut saya menjadi andalan di Sumenep, memikirkan menghadirkan Sumenep sebagai daerah wisata untuk membaber, menyangga daerah dari bali kan tidak jauh hanya beberapa jam pakai kapal cepat misalnya, dengan cara ini ISNU akan memiliki kontribusi yang nyata bagi daerah yang Sumenep ini menjadi daerah wisata yang banyak memiliki daya tarik yang tinggi, maka akibatnya investasi tinggi, maka otomatis mendapatkan kepercayaan untuk berinvestasi, kalau ada investasi berarti kan potensi ekonomi tinggi, kalau investasi tinggi penyerapan tenaga kerja kesejahteraan tinggi. Jadi empat hal itu yang saya pesankan untuk teman-teman ISNU di Kabupaten Sumenep.
Dalam aspek resources maka ISNU bisa mempersiapkan dan itu sangat baik dan itu untuk menguji terhadap quality degrees atau derajat kualitas bahwa kader ISNU itu mumpuni baik di pemerintahan, partai politik, birokrasi atau di tempat lain, urusan cara mengeksposenya tentu ISNU kan bukan partai politik, karena itu kita harus berkolaborasi dan itu bukan sesuatu yang dilarang selama tidak mengeksploitasi organisasi. (Man/Emha)