Pelayaran ke Masalembu Dibuka, Dinsos P3A Sumenep Bantu Tiket dan Kirim Bantuan

oleh
Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 115 saat berlayar dari Pelabuhan Kalianget menuju Masalembu.

Pena Madura, Sumenep, 3 Maret 2023 – Mulai hari ini aktivitas pelayaran rute Pelabuhan Kalianget – Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akhirnya kembali dibuka setelah 15 hari ditutup akibat cuaca buruk.

Kondisi itu dimanfaatkan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep dengan memberikan tiket gratis kepada puluhan penumpang yang sudah berhari-hari tertahan di pelabuhan.

“Kami membantu kepulangan warga Masalembu sebanyak 29 orang. Mereka diberikan tiket gratis sesuai data yang kami terima,” kata Achmad Dzulkarnain, Kepala Dinsos P3A Sumenep usai mengirim bantuan di Pelabuhan Kalianget, Jum’at (3/3/2023).

Pria yang akrab disapa Zul itu menambahkan, pihaknya juga mengirimkan bantuan kepada masyarakat Masalembu, mulai dari mie instan, minyak goreng hingga sarden.

“Bantuan dari kami berupa sembako, mie instan sebanyak 20 karton, minyak goreng empat karton dan sarden sebanyak empat karton,” tambahnya.

Bantuan Dinsos P3A Sumenep itu diangkut menggunakan kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 115 dan diperkirakan tiba pada Jum’at malam.

Sementara Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, M. Taufiqurrachman mengatakan pelayaran dibuka kembali setelah mempertimbangkan prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Cuaca sudah membaik. Ketinggian ombak sekarang masih 1,2 meter. Tapi itu sudah normal,” tutur Taufiq, sapaan akrabnya.

Menurutnya, kapal yang berlayar ke Pulau Masalembu kali ini ialah Sabuk Nusantara 115. Kapal mengangkut sebanyak 105 penumpang dan sekitar 15 ton sembako.

Salah seorang penumpang, Ibrahim mengaku senang akhirnya kapal tujuan Masalembu kembali berlayar. Sehingga dirinya bisa kembali ke kampung halamannya setelah berhari-hari tertahan di terminal Pelabuhan Kalianget.

“Saya sudah sekitar 15 hari tertahan di pelabuhan karena cuaca buruk. Alhamdulillah, selama di sini ada kebutuhan dari Dinsos, setiap hari ada jatah makan,” akunya. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *