Fattah Jasin Santuni Ratusan Anak Yatim dan Lansia di Bluto

oleh

Pena Madura, Sumenep, 11 Januari 2020 – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sumenep dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fattah Jasin, melakukan kegiatan sosial di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sabtu malam (11/01/2010).

Meski sempat diguyur hujan ratusan anak yatim dan Lansia tetap antusias menyambut Bacabup Sumenep yang akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Fattah Jasin hadir bersama keluarga besarnya untuk menyapa warga Bluto.

Dalam kegiatan yang ditempatkan di Musholla Raudlatul Qur’an, Dusun Temor Lorong, Desa Bluto itu, Kepala Bakorwil Madura tersebut memberikan santunan kepada 225 orang anak yatim, janda dan lansia yang ada di Kecamatan Bluto.

Kegiatan dimulai dengan istighosah dipimpin oleh Nyai Tisnia Santi, memohon keselamatan dan keberkahan. Tak lupa juga mendoakan agar Kabupaten Sumenep tetap damai serta dijauhkan dari berbagai bencana alam yang belakangan marak terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia ini.

Fattah Jasin menyampaikan, santunan kepada anak yatim, janda dan lansia itu merupakan kultur masyarakat Sumenep, sehingga kedepan harus terus dilestarikan sebagai bentuk keperdulian kepada sesama.

“Istighosah dan santunan ini bagian dari cara kita untuk berbagi kepada sesama. Ini kultur dan budaya masyarakat Sumenep dan Madura yang positif, kedepan harus terus dikembangkan dan dilestarikan,” katanya, Sabtu (11/01/2010).

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur itu melanjutkan, jika sudah saatnya Kabupaten Sumenep mempunyai program keperdulian terhadap pendidikan bagi anak yatim. Pendidikan mereka harus terjmin mulai dari bangku taman kanak-kanak hingga kuliah.

“Dengan kekayaan yang dimiliki Sumenep, saya yakin mampu untuk menanggung pendidikan para anak yatim, baik SD, SMP, SMA bahkan Kuliah. Meski beberapa saat ini sudah diprogramkan pemerintah, kedepan Sumenep harus bisa meningkatkan itu,” tambahnya.

Fattah sempat menyinggung tingginya angka kemiskinan di Sumenep yang menurut data BPS ada 20 persen. Artinya sekitar 250 ribu orang dari 1,2 juta dari penduduk Sumenep masih dalam ketegori miskin.

“Dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan di Sumenep itu, kita harus mempunyai program untuk para janda dan lansia. Kedepan harus kita tingkatkan program pengembangan wirausaha untuk mereka,” tandasnya.

Ia mengaku sudah mempunyai rencana untuk meningkatkan perekonomian masyararakat, mulai dari pemberdayaan UMKM hingga pembenahan infrastruktur perekonomian di desa.

“Masyarakat harus kita support kegiatan ekonominya, apa itu sektor produksi, perdagangan, pertanian dan lain sebagainya. Dilain sisi infrastrukturnya juga harus dibenahi, misalnya pasar desa harus kita buat baik agar masyarakat nyaman dalam berwirausaha,” tuturnya.

Selain pasar di desa, pasar-pasar ditingkat kecamatan dan kabupaten harus juga dibuat refresentatif. Sehingga jika infrastruktur perekonomian itu terwujud akan menjadi konsep yang akan melancarkan roda perekonomian masyarakat.

Jika itu terwujud, lambat laun menurut fattah, dengan sendirinya akan bisa meminimalisasi angka kemiskinan Sumenep yang tinggi itu. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *