Oleh: Ahmad Sa’ie*
Malam Lailatul Qadar, adalah malam yang telah dijanjikan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam Surah (Al-Qadar 1-5) yaitu, sebagai malam yang lebih utama dari seribu bulan yang akan terjadi hanya di bulan suci ramadan. Dimana pada saat itu akan diturunkan malaikat-malaikat ke muka bumi ini untuk menabur keutamaan itu.
Namun, tidak satupun yang mengetahuinya, kapan, dimana dan siapa, yang akan mendapatkan keutamaan malam yang dikenal dengan seribu bulan tersebut. Entah, di-malam ke-berapa akan turun ke muka bumi ini.
Hanya saja sebagian ulama memprediksi bahwa malam Lailatul Qadar itu akan turun di malam-malam ganjil, antara tanggal 21, 23, 25 dan 27 di Bulan Suci Ramadan. Sehingga ummat muslim di seluruh penjuru dunia berlomba-lomba untuk mendapatkan keutamaan malam itu, dengan berbagai aktivitas ibadah keagamaan, baik memperbanyak sodakoh, menghatamkan Alquran serta berbuat kebajikan sosial lainnya.
Bahkan tak jarang di malam ganjil ramadan itu ada sebagian orang rela bergadang demi mendapatkan keutamaan malam tersebut.
Yang lebih unik lagi, tradisi menyambut malam Lailatul Qadar itu terjadi di pulau garam madura. Di setiap daerah di empat kabupaten ini, memiliki cara tersendiri. Seperti bersedekah nasi ketan hitam, kue sarabih dan masakan kuliner khas lainnya, yang diberikan kepada ummat muslim setelah usai melaksanakan tarawih.
Jadi, malam Laitul Qadar ini sebuah peristiwa ajaib dimana hanya Tuhan-lah yang tahu, dimana, kapan dan siapa yang berhak mendapatkan malam keutamaan tersebut. Semoga kita semua akan mendapatkan kebagian dari malam seribu bulan di bulan suci yang penuh ampunan ini. Wallahualam Bissowab.
Sumenep, Minggu 10 Juni 2018
*Jurnalis penamadura.com