Sebagai respon cepat, Puskesmas Giligenting langsung menggencarkan pelaksanaan ORI (Outbreak Response Immunization) Campak di seluruh wilayah Kecamatan Giligenting. Upaya ini mendapat dukungan penuh dari World Health Organization (WHO) yang menurunkan tim ke lapangan untuk memantau langsung pelaksanaan imunisasi.
“ORI campak dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan cakupan imunisasi dan kekebalan komunitas. Kami ingin memastikan tidak ada anak Giligenting yang luput dari imunisasi,” ujar Idris, S.Kep., Ns, Kepala Puskesmas Giligenting.
Dalam observasi WHO dan tim Dinas Kesehatan P2KB, sebagian besar anak yang terpapar campak adalah mereka yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak. Faktor penyebab utamanya adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya imunisasi, mobilitas warga yang tinggi ke luar daerah, serta minimnya dukungan keluarga terhadap program kesehatan.
Menanggapi hal ini, Puskesmas Giligenting melibatkan berbagai pihak mulai dari petugas imunisasi, surveilans, promosi kesehatan, hingga nakes desa, kader, aparat desa, TNI, dan Polri. Kolaborasi lintas sektor ini terbukti efektif dalam menjangkau sekolah, posyandu, hingga rumah-rumah warga dalam kegiatan sweeping imunisasi.
“Kami menghimbau seluruh masyarakat Giligenting untuk membawa anak-anaknya ke posyandu atau puskesmas. Imunisasi campak ini gratis dan sangat penting untuk melindungi generasi masa depan,” tegas Idris.
Tim WHO yang memantau langsung pelaksanaan ORI memberikan apresiasi atas kinerja Puskesmas Giligenting dan seluruh pihak yang terlibat. WHO menilai Giligenting menjadi contoh positif dalam pelaksanaan ORI Campak di wilayah dengan geografis kepulauan yang menantang.
Dengan capaian cakupan imunisasi yang terus meningkat dan tidak adanya kasus kematian akibat campak di wilayah Giligenting, diharapkan penularan campak dapat ditekan secara signifikan, serta menciptakan komunitas yang sehat dan tangguh menghadapi ancaman penyakit menular. (Red/Emha)